Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Selamat Datang, Kurikulum Baru

Diperbarui: 28 Oktober 2020   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pri.

Sosialisasi asesmen nasional telah berjalan. Sosialisasi disertai pendampingan menyangkut kurikulum baru juga dilakukan. Kurikulum baru ini masih banyak mengadopsi Kurikulum 2013. Itulah berita yang kubaca hari ini di Kompas.

Kurikulum 2013 memang termasuk kurikulum paling kontroversial.  Dilahirkan dalam waktu yang sangat singkat dan cenderung sangat buru buru. Seperti sedang mengejar waktu, karena pilpres yang segera berlangsung. 

Dan Kurikulum 2013 diberlakukan pada Zaman menteri pendidikan M. Nuh, menteri pada kabinet SBY. Dan waktu tinggal menunggu detik-detik pergantian kabinet. 

Betul juga. Pergantian kabinet, juga mengganti menteri pendidikan dari M Nuh ke Anies Baswedan. Dan Kurikulum 2013 langsung ditunda di tengah jalan. Dan guru guru pun cuma dibikin melongo. 

Lalu, kurikulum diberlakukan lagi. Tentu dengan revisi. Agak aneh, belum berlaku penuh sudah direvisi. Dan, sekolah yang sudah membeli buku Kurikulum 2013 pun harus mengeluarkan dana baru untuk membeli buku kurikulum 2013 dengan embel-embel revisi. Berapa milyar uang dibuang percuma. 

Menteri baru pun memunculkan hal baru. Nadiem sebagai menteri baru mengalmarhumkan ujian nasional. Lalu, muncul asesmen kompetensi minimal. Yang hadir tidak sendirian, tapi langsung kembar tiga bersama survei karakter dan survei lingkungan belajar. 

Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi jelas sangat tidak nyambung dengan ujian nasional. Pemaksaan ujian nasional sebagai pengukuran keberhasilan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, adalah kebijakan yang dipaksakan dan cenderung ngawur. Masa kompetensi cukup dilihat dari pilihan ganda? 

Nah, sekarang giliran asesmen dan dua saudara kembarnya yang digadang gadang Mas Menteri. Persoalan yang muncul, apakah kurikulum yang dipakai di ruang ruang kelas sudah nyambung dengan asesmen kompetensi minimal dengan dua saudara kembarnya? 

Ya, jelas tidak! 

Oleh karena itu, atas nama apa pun Kurikulum yang diberlakukan harus diubah agar nyambung dengan asesmen yang akan dilakukan. Mengetes sesuatu yang tak pernah diajarin, terus ngetes apa? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline