Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Perpu KPK, Cermin Sikap Culas Partai Pendukung

Diperbarui: 26 Agustus 2017   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau ada cara, baik terhormat, setengah terhormat, atau cuma agak terhormat untuk membubarkan DPR, mungkin langkah inilah yang akan segera diambil sebagai jalan keluar satu satunya mengatasi sikap muak rakyat.

Mengapa?

Kerja tidak becus. Target penyelesaian uu hanya mimpi belaka. Korupsi pun tak ada matinya. Hampir semua korupsi besar proyek pemerintah selalu saja nongol nama anggota DPR, seperti sidang korupsi al Quran yang sedang berlangsung.

Puncaknya.  Kalau boleh dianggap puncak karena jumlah yang dikorupsi dan pengorupsinya sama sama.banyak. Tentunya korupsi ktp-el.

Anehnya, pendukung pansus angket kpk yang sedang mewacanakan perpu kpk adalah partai yang anggotanya disebut dalam korupsi ktp-el.  Lebih parah lagi, semuanya partai pendukung Jokowi.  Hanya PKB yang bisa diacungi jempol karena sudah sejak awal menolak pansus kpk.  Sebuah beban untuk Jokowi.

Sedari awal, rakyat membaca gelagat sangat vulgar untuk membantai kpk. Walau bibir dower mereka suka salah menyong.  Harusnya menyong kanan, malah menyong kiri.  Siapa sih yang bisa rapi menyimpan niat keji?

Dan kenyataan nya, mereka memang hanya mencoba daya tawar agak tinggi. Namun, kalau melihat dukungan rakyat untuk kpk selamat dari para.bangsat jahat, maka saya yakin mereka akan segera tiarap.

Perpu adalah cermin. Cermin kebangsatan penggagasnya. Untuk apa perpu kpk, kalau bukan untuk memuaskan nafsunya yang sulit dibendung lagi?

Culas.

Ya, mereka memang culas. Menyembunyikan niat jahat dengan aneka cara.  Tapi rakyat tak mungkin dibohongi terus menerus.

Waktunya menghukum partai partai pendukung perpu kpk.

Jangan pilih partai itu RI pemilu nanti. Mereka lebih berhasrat membela koruptor daripada penangkap penangkap koruptor kelas kakap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline