Lihat ke Halaman Asli

Miranti Prihastini

Mahasiswi Universitas Pamulang

Sudah Siapkah Sekolah Melaksanakan PTM?

Diperbarui: 22 Mei 2021   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tak sedikit orang tua yang sudah menginginkan adanya PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Sejak kasus Virus Covid-19 melanda, pembelajaran dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pelaksanaan PJJ dilakukan untuk pemenuhan hak peserta didik untuk tetap mendapatkan pendidikan ditengah merebaknya virus Covid-19. 

Selain itu pelaksanaan pembelajaran Jarak jauh diterapkan untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 dimasyarakat terutama pada peserta didik. Namun, dalam penerapannya pembelajaran jarak jauh kurang efektif. Diantaranya, materi yang diajarkan tidak dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik dan minimnya pengawasan dalam proses pembelajaran.

Berkenaan dengan dikeluarkannya surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dan Menteri Agama yang berkaitan dengan Panduan Penyelenggaran Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19. Dimana isi surat keputusan tersebut mengenai penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Nadiem Anwar Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) menegaskan sebagaimana yang sudah tertuang dalam SKB Empat Menteri di atas, semua satuan pendidikan yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi sampai dengan tahap II dihimbau untuk segera memenuhi daftar periksa dan menawarkan opsi PTM terbatas.

Namun disamping itu, Nadiem mengungkapkan dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021). "perlu ditekankan bahwa tidak boleh ada orang tua murid yang dipaksa, orang tua berhak memilih apakah anaknya ikut PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). SKB ini sudah berlaku, sehingga tidak perlu menunggu tahun ajaran baru untuk melakukan PTM terbatas".

Sejauh ini pemerintah sudah mengupayakan berbagai cara untuk menyiapkan PTM, salah satunya vaksinasi yang difokuskan kepada para tenaga pendidik. Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan yang dihimpun Rabu (31/3) sudah 550.000 guru dan tenaga pendidik yang telah divaksinasi dari jumlah yang ditargetkan 5,5 juta guru dan tenaga pendidik yang divaksinasi.

Setelah vaksinasi dilaksanakan secara menyeluruh tentunya masih banyak hal yang harus dipersiapkan bagi sekolah-sekolah untuk melaksanakan PTM terbatas, mengingat kasus Virus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Protokol kesehatan yang ketat tentu harus dipersiapkan, mulai dari kapasitas siswa perkelas, penerapan shift bagi peserta didik, tempat cuci tangan, handsanitizer, masker dan lain-lain.

Meskipun banyak orang tua yang menginginkan PTM, namun di samping itu masih banyak pula orang tua yang masih menolak diadakannya pelaksanaan PTM karena merasa khawatir putra-putrinya akan tertular virus Covid-19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline