Orang Tua Wajib Tahu!
Temukan Talenta Anak Anda Melalui Tes MIR & VAK
Pendahuluan
Dulu kita percaya kalau anak rajin belajar, pasti pintar. Nyatanya? Ada yang sudah hafal rumus, tetap aja bingung pas ujian. Ada juga yang kalau disuruh baca buku, ngantuknya langsung level dewa. Tapi kalau dengar lagu, liriknya bisa hapal dalam sekejap! Nah, ini bukan soal malas atau rajin. Bisa jadi ini soal kecerdasan dan gaya belajar yang belum terpetakan dengan baik.
Sering kali, kita terjebak dalam satu standar kecerdasan: nilai rapor. Padahal, bisa jadi anak yang nilainya pas-pasan di matematika justru jago di seni, musik, atau olahraga. Thomas Alva Edison dulu hampir dianggap gagal di sekolah, tapi siapa sangka dia akhirnya jadi salah satu penemu terbesar sepanjang sejarah? Kalau orang tua dan guru tidak jeli melihat bakat anak, bisa-bisa kita malah mengubur potensi emas mereka. Nah, di sinilah peran tes psikologi seperti MIR dan VAK menjadi sangat penting!
Jadi, kalau anak Anda lebih suka main gitar daripada menghitung luas segitiga, jangan langsung panik. Bisa jadi, dia bukan salah hitung, tapi memang jodohnya bukan di angka-angka.
Apa Itu Tes MIR dan VAK?
MIR (Multiple Intelligence Research) adalah tes yang dirancang untuk mengukur kecerdasan majemuk seseorang berdasarkan teori Howard Gardner. Kecerdasan manusia tidak hanya satu (logika-matematika), tapi ada banyak jenis: kecerdasan linguistik, musikal, kinestetik, interpersonal, dan lain-lain.
VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) adalah tes untuk mengenali gaya belajar seseorang. Ada anak yang belajar lebih mudah lewat gambar (visual), ada yang lebih paham lewat mendengar (auditori), dan ada yang harus praktik langsung (kinestetik).
Kenapa Tes Ini Penting?