Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Tentang Kenangan dan Masa Silam

Diperbarui: 22 Januari 2019   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendulang kenangan. Dari tambang masa silam. Menyisakan jejak-jejak merkuri di hati. Berkarat dan menyepi. 

Melabur kenangan berdebu. Dari berkas-berkas arsip masa lalu. Menguarkan bau buku-buku tua. Ketika sepasang hati berjanji untuk menjadi renta bersama.

Menyeka serpihan. Dari dinding kamar yang catnya dikelupas kenangan. Melangitkan sisa keinginan. Untuk kembali berdansa dengan peristiwa. Ketika sepasang kekasih lupa berucap cinta. Satu dan lainnya. Sehingga terjadilah masa silam yang direnda jelaga.

Dan kini. Saat sunyi menyusup di sela-sela hari tanpa mimpi. Kenangan dan masa silam sama-sama bertingkah acuh. Bagi mereka, hati yang luruh adalah hasil kejadian ketika kekuatan melangkah dijatuhkan realita yang runtuh.

Bogor, 22 Januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline