Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Kenangan dan Masa Silam

22 Januari 2019   21:39 Diperbarui: 22 Januari 2019   21:40 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendulang kenangan. Dari tambang masa silam. Menyisakan jejak-jejak merkuri di hati. Berkarat dan menyepi. 

Melabur kenangan berdebu. Dari berkas-berkas arsip masa lalu. Menguarkan bau buku-buku tua. Ketika sepasang hati berjanji untuk menjadi renta bersama.

Menyeka serpihan. Dari dinding kamar yang catnya dikelupas kenangan. Melangitkan sisa keinginan. Untuk kembali berdansa dengan peristiwa. Ketika sepasang kekasih lupa berucap cinta. Satu dan lainnya. Sehingga terjadilah masa silam yang direnda jelaga.

Dan kini. Saat sunyi menyusup di sela-sela hari tanpa mimpi. Kenangan dan masa silam sama-sama bertingkah acuh. Bagi mereka, hati yang luruh adalah hasil kejadian ketika kekuatan melangkah dijatuhkan realita yang runtuh.

Bogor, 22 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun