Kau menyingkirkan angin yang berlalu di hadapanmu. Sekaligus juga kau tepis cahaya yang mencoba menabrak matamu. Kau sedang memusatkan pikiran pada kosong yang memenuhi ruang. Kosong yang menjatuhkan kenangan berulang-ulang.
Kau berusaha memilih dan memilah. Kenangan mana yang hendak kau wujudkan menjadi piala. Lalu kenangan mana yang akan kau jahit menjadi prasasti.
Kau memastikan kosong itu tetap ada sebelum menengok keluar jendela. Ada wangi berusaha menerobos masuk. Melalui celah-celah mimpi yang kau rajut ribuan hari. Kau ingin kosong itu terisi. Keping-keping janji matahari kepada bumi. Yaitu kehangatan tiada henti.
Bogor, 1 Desember 2017