Lihat ke Halaman Asli

Jejak Sunyi Anak Rantau

Diperbarui: 12 Oktober 2025   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Minggu,12 Oktober 2025

Milawati Umsupyat

Di gerbang kota, kutinggalkan debu kampung halaman,

Bukan tanpa air mata, bukan tanpa getar di hati.

Satu tas usang, berisi mimpi dan bekal pesan,

Dari Ibu dan Ayah, yang menanti di batas hari.

Langkah pertama, terasa asing dan berat,

Di bawah langit baru, yang janji-janji mengikat.

Aku adalah penjelajah, yang mencari makna di balik penat,

Menyulam asa dari benang tipis takdir.

Di sini, gedung-gedung menjulang dingin dan padat,

Memelukku dengan kesibukan yang terus mengalir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline