Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu menetapkan misi dan tujuan, seanjutnya melakukan diagnosa terhadap hambatan dan peluang yang mungkin terjadi. Seterusnya menilai kekuatan dan kelemahan dari setiap keputusan yang dibuat, mengambangkan tindakan alternatif, mengembangkan rencana strategi, dan mengembangka rencana operasional.
Misi dan tujuan pembelajaran mengacu kepada misi dan tujuan pendidikan yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau tujuan institusional, baik umum maupun khusus (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar). Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilaksanakan guru adalah untuk mencapai semua tujuan pendidikan yang telah disebutkan.
Guru perlu melakukan diagnosa terhadap hambatan dan peluang melalui analisis SWOT (Streengths Weakness Opportunities Threats).
Analisis ini dijalankan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi. Hasil yang diperoleh akan membantu guru mengambil keeputusan yang berpeluang kepada keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Hasil yang diperole akan membantu guru mengambil keputusan yang berpeluang kepada keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
Peluang adalah situasi penting yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pembelajaran. Kekuatan merupakan sumber daya yang dimiliki baik sumber daya personal maupun sumber daya material, dan sumber daya keuangan.
Kelemahan berkaitan dengan kekuarangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki ketika pembelajaran dilaksanakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia dalam hal ini guru dan siswa dengan kualitas kapabilitasnya.
Kelemahan juga berkaitan dengan sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya seperti ketersediaan media dan sumber belajar serta sumber daya keuangan. Selain itu, kekurangan juga dapat berasal dari sikap siswa dan guru terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, guru perlu mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi kelemahan atau hal lain yang mungkin terjadi.
Tindakan alternatif ini merupakan langkah-langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pada dasanya dalam melakukan perencanaan pembelajaran, yang dikembangkan adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran dengan menggunakan berbagai kompoen pengajaran (tujuan, bahan, metode, alat, sumber serta evaluasi)agar dapat memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di susun dalam bentuk rencana strategi pembelajaran berupa model pengembangan sistem pembelajaran.
Model pengembangan merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran yang meliputi dua dimensi yaitu dimensi rencana dan dimensi proses yang nyata. Dimensi rencana berkaitan dengan prosedur dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam memperispakan proses pembelajaran. Sedangkan dimensi proses berhubungan dengan interaksi yang terjadi selama pembelaajaran di kelas.