Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Antara Literasi Dasar, Kualitas Karakter, dan Kompetensi

Diperbarui: 27 April 2021   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan Antara Literasi Dasar, Kualitas Karakter, dan Kompetensi (Dokpri)

Pada abad 21 dimana perkembangan IPTEK semakin pesat maka kualitas sumber daya manusia juga akan dituntut untuk semakin berbobot dan berkualitas. Maka dari itu, agar dapat meningkatkan kualitas dan berkiprah pada abad 21, sumber daya manusia harus memiliki tiga pilar penting yaitu penguasaan literasi, kompetensi, dan karakter (Saryono et al., 2017). 

Literasi dasar ialah pengembangan dari kebutuhan-kebutuhan pada masyarakat pada perkembangan zaman di era globalisasi ini. Literasi dasar dijadikan sebagai bekal dan basic skills bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan yang ada saat ini maupun di masa yang akan datang. 

Literasi dasar yang harus dijadikan basic/poros untuk pendidikan Indonesia adalah; a). Literasi baca-tulis, b). Literasi numerasi, c). Literasi sains, d). Literasi digital, e). Literasi finansial, serta f). Literasi budaya dan kewargaan (Saryono et al., 2017). 

Keenam literasi dasar tersebut memiliki peran masing-masing yang mana tetap berpusat kepada kegiatan literasi guna membuka wawasan, pengatahuan, dan perspektif masing-masing individu agar menjadi insan yang berkualitas kedepannya.

Oleh karena itu, dengan adanya budaya literasi dasar ini peserta didik diharapkan memiliki pemahaman dan kemampuan berpikir rasional dari sumber-sumber atau bacaan yang telah dibaca.

Terlepas dari pentingnya peserta didik untuk mempelajari literasi dasar, kompetensi juga adalah aspek yang penting dalam pendidikan di Indonesia. Kompetensi yang perlu menjadi fokus pada pendidikan Indonesia adalah 4C, yakni; Creativity (Kreativitas), Collaboration (Kolaborasi), Critical Thinking (Berpikir Kritis), dan Communication (Komunikasi). 

Kompetensi dalam pendidikan Indonesia mempunyai peran yang vital dalam proses belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Keempat kompetensi tersebut dapat mengembangkan pola pikir peserta didik menjadi lebih terbuka dalam berbagai aspek, serta dengan adanya pengaplikasian keempat kompetensi diatas, proses belajar mengajar akan lebih berfokus pada two ways communication daripada one way communication, serta akan menciptakan keadaan belajar yang kondusif, menyenangkan, kreatif dan berfokus pada student-centered learning.

Kualitas karakter dalam pendidikan Indonesia berperan penting dalam perkembangan dan pembentukan karakter peserta didik. Pada pendidikan Indonesia kualitas karakter yang perlu digaris bawahi adalah; religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas(Saryono et al., 2017). 

Karakter-karakter tersebut berperan penting dalam pembentukan karakter dan pribadi peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memahami, menguasai, menjalani dan memiliki kualitas karakter diatas agar peserta didik dapat meningkatkan kualitas diri mereka dan lebih mudah menjalani proses kehidupan baik untuk diri sendiri maupun ketika terjun di masyarakat.

Pentingnya peran literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter pada pendidikan di Indonesia menjadikan adanya hubungan yang erat antara ketiga aspek tersebut. 

Hubungan antara literasi dasar, kompetensi dan kualitas karakter berfokus pada pembentukan moral, karakter dan kualitas peserta didik yang dapat memahami dengan bijak berbagai literasi, mempunyai kompetensi yang dapat meningkatkan kualitas diri, dan menjalankan apa yang didapatkan dari pembelajaran karakter dengan penuh tanggung jawab baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline