Lihat ke Halaman Asli

"Eropa Shock" bagi Arsenal

Diperbarui: 23 Februari 2024   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gigit jari di injury time. (Foto: viva.co.id)

Arsenal kembali ke London dengan tangan hampa setelah "meriamnya gagal meledak" di Porto. Gol Wenderson Galeno di injury time menjadi mimpi gelap "The Gunners" subuh tadi. 

Arsenal sebenarnya cukup mendominasi pertandingan, namun Pepe dkk selalu mengagalkan peledakan meriam Havertz dkk. Buah permainan Porto sudah mulai terlihat ketika Evanilson menyambar bola hasil umpan tarik di menit 66, namun buahnya masih masam. Buah manis terlihat ketika Galeno membawa bola disisi luar kotak penalti Arsenal dan sontak dilecutkan. Raya yang menjaga mistar tak sanggup meraih arah bola dan jadilah "meriam Lontong" bagi Arsenal.

Why Arteta? (Foto: asquinas.fr)

Mikel Arteta jelas menjadi dalang dari gagal meledaknya meriam London rakitannya. Sebagai algojo peledak dia merasa visi skuadnya masih dirasa kurang. "Kami benar-benar mendominasi permainan tapi kami kurang memiliki tujuan" ujar Arteta kepada media. 

Total dari tujuh tembakan dan sepuluh percobaan sepak pojok yang dilesatkan tidak ada satu pun yang mengancam jala Diogo Costa. Hasil ini jelas menjadi rapot merah bagi Arteta terlebih di lima pertandingan sebelumnya Arsenal selalu menang besar di Liga Primer terutama ketika berhasil menekuk Liverpool di Emirates Stadium 4 Februari lalu. 

Menurut saya Arsenal dini hari tadi terkena "Eropa Shock" maksudnya adalah ini merupakan match babak gugur pertama Arsenal setelah musim 2017/18 dan lebih-lebih Arsenal memanfaatkan pemain muda yang minim pengalaman di Eropa. Mungkin mereka untuk skala Liga primer sudah cukup mental sehingga dapat bersaing dipapan atas dan yang perlu digaris bawahi ialah harapan dan beban fans yang saya rasa "keberatan" diberikan pada anak muda London karena dinilai cukup mapan di Liga orang-orang berpikir Arsenal akan mudah di Eropa juga.    

Menarik ditunggu aksi Arteta mengiring meriam di leg kedua bulan depan terutama leg kedua akan disajikan dirumah sendiri. Tekanan dan beban pasti akan lebih berat lebih-lebih ditujukan kepada Rice dan Odegaard yang sering dikatakan "Starboy" oleh fans Gunners. Mampukah Arteta melewati tantangan pertama difase gugur? atau angkat koper duluan? kita lihat nanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline