Lihat ke Halaman Asli

Penyusunan Program Latih Tanding bagi Atlet Tinju

Diperbarui: 22 Februari 2024   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/man-in-black-boxing-gloves-4761598/ 

Latar belakang

Olahraga beladiri seperti muay thai, tinju, kickboxing, karate sebelum pertandingan nyata umumnya akan berpartisipasi dalam suatu program latih tanding atau disebut juga sparring di camp

Nyatanya, latihan tanding memiliki suatu tujuan, yaitu berlatih bersama dengan lawan tanding.

Dalam latih tanding, Petinju diprioritaskan menggunakan sarung tinju dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan di kompetisi, pelindung badan, kepala, serta bawah perut.

 Latih tanding memilik beberapa fungsi dasar, yaitu mempelajari kombinasi strategi , teknik dasar menyerang serta bertahan dan gerakkan kaki bagi atlet tinju (Anonim, 2023b). 

Di pertandingan final Seagames 2023 Kamboja yang lalu, sebelas petinju Indonesia telah melakukan performa terbaik yang mereka lakukan, sehingga patut diapresiasi mendapatkan lima medali perak dan tiga medali perunggu.

 Dalam artikel Suryana (2023), Norman menilai bahwa latih tanding atlet Indonesia perlu ditingkatkan sehingga atlet memiliki pengalaman bertanding yang banyak.

 

Program latih tanding tersebut, sesungguhnya sangat sering dijalankan oleh petinju profesional dan amatir. Naoya Inoue, Chris John, serta petinju legendaris, Muhammad Ali dan Mike Tyson. 

Dikutip dari talksports (2023), sebelum bertanding dengan Stephen Fulton di tanggal 25 Juli di Jepang, Naoya Inoue menjalankan program sparring dengan melatih kombinasi dan kekuatan pukulan  menggunakan perlengkapan yang lengkap dan program tersebut membuahkan hasil yang manis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline