Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Chemist

Blogger - Product Photographer

Konsep Bukber yang Memberikan Kesan dan Lebih Bermakna

Diperbarui: 16 Maret 2025   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pictured by Canva

Masuk usia 40 tahun sepertinya memang usia yang sudah lebih nyaman berada di rumah. Memang tidak semua orang berpikiran dan merasa nyaman dengan kondisi seperti ini. Apalagi kalau memasuki bulan puasa. Perlahan undangan untuk buka bersama pun mulai berangsur berkurang. Jika pun ada, pasti hanya orang-orang terdekat saja dan itu pun jumlahnya sangat terbatas. 

Memiliki circle pertemanan yang banyak tentu juga memiliki ciri khas masing-masing. Ada yang disatukan karena kesamaan hobi tertentu, ada juga yang disatukan karena sama-sama menyekolahkan anak di sekolah yang sama, bahkan ada juga yang karena lingkungan tempat tinggal. 

Biasanya selalu merencanakan bukber di awal-awal karena pertengahan dan jelang akhir sudah beberapa bahkan sebagian besar melakukan ritual mudik ke kampung halaman. 

Nah, bukber memang tidak bisa dilepas dari yang namanya ritual Ramadan dan adanya sekali setahun. Banyak yang menjadikannya sebagai momen untuk tetap memperkuat silaturahim, bagi-bagi hampers atau mungkin sekadar ingin kumpul karena boleh jadi setiap harinya masing-masing sibuk dengan dunianya. 

Namun, yakinkah setelah bukber iman akan bertambah kuat? Apakah setelah bukber, tidak ada rasa minder, iri bahkan dengki yang muncul karena melihat perkembangan salah satu kawan kita makin naik dan dimudahkan segala kehidupannya? Jika memang iya, silakan saja melakukan bukber. 

Jika tidak memberikan apa-apa selain lelah, uang pun terkuras karena menu bukber di luar biasanya lebih mahal, maka sudah sewajarnya ditolak saja, bukan? 

Bukber Bermakna, Perhatikan Konsepnya

Saya sangat senang kalau ada bukber dilakukan yang menjadikan siapa pun yang hadir bertambah ketaatan dan kebahagiaannya. Sangat sedih ketika kemudian bukber justru menyisakan kenangan buruk tak terlupakan setiap kali Ramadan datang. Bahkan bisa jadi berada di titik trauma mendalam. Sungguh kasihan. 

Lalu, konsep seperti apa yang membuat bukber lebih bermakna? Berikut beberapa konsep yang perlu diperhatikan, kalau perlu diterapkan:

Bukber dengan Tantangan Kebaikan 

Bisa dibuat dengan mengajak anak atau keluarga kita untuk ikut bermain tantangan tertentu yang mendukung bertambahnya wawasan akan keislaman. Misalnya sebelum adzan maghrib berkumandang bisa dengan cara:

Main ular tangga juz Amma

Nah, permainan ini akan disukai anak-anak. Namun, orang tua juga harus ikut supaya menjadi role model di depan mata anak-anak bahwa orang tua mereka itu menyenangkan dan suka murojaah hafalan. Sebab, orang tua yang ikutan bermain maka akan dengan mudah jika sambil jalannya. 

Ada tausiyah sebelum berbuka puasa 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline