Lihat ke Halaman Asli

Sempat Bertemu

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hai, apa kabar?"

Bukan itu saja yang ingin aku katakan. Banyak pertanyaan yang ingin keluar dari bibir ini. Tapi menatapnya lama-lama saja aku tidak bisa. Ini bukan rasa senang. Mungkin hanya terlalu bersemangat, dengan sedikit getir. Yang ditanya tidak langsung menjawab. Hanya tersenyum tipis, lalu mengangguk. Baru dia berkata, "Baik."

Tidak ada pertanyaan lanjut. Aku menganggukkan kepala sopan. Tidak tahu lagi harus berkata apa. Entah harus melanjutkan percakapan, atau langsung meninggalkan tempat. Aku bergerak tak nyaman.

Dari sudut mataku, kulihat arah matanya yang berpindah-pindah. Dia pasti sedang mencari kata-kata lain untuk basa-basi, mencari alasan. Kami sama-sama tidak nyaman.

"Buru-buru? Ada perlu lagi ya?"

"Oh, nggak kok.. cuma--"

"Nggak apa-apa, kok. Kalo emang ada urusan,"

Dia mengerjapkan mata beberapa kali. Lalu tersenyum tidak enak, "Maaf banget ya."

Aku menganggukkan kepala. Langkahnya pun menjauh. Aku membuang muka, menghela napas. Sekalian membuang kecewa dan rinduku.

***

Kakiku berjalan cukup jauh di tempat tadi kami bertemu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline