Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Benarkah AI Pintar Tapi Tidak Bijak? Studi Kasus MetaAI

Diperbarui: 19 Oktober 2025   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI pintar tapi tak bijak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan ChatGPT.OpenAI 

Kemajuan teknologi selalu datang dengan janji: membuat hidup manusia lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien. 

“AI bisa menjawab segalanya, tapi tidak selalu memahami maknanya. Sebuah dialog nyata dengan MetaAI mengingatkan saya: kecerdasan tanpa kebijaksanaan hanyalah algoritma tanpa jiwa.”

Kini, kecerdasan buatan  atau Artificial Intelligence (AI) menjadi ikon revolusi digital. Ia bisa berbicara, menulis, menerjemahkan, bahkan memberi opini seolah memahami kita.

Namun di balik semua kehebatannya, muncul pertanyaan penting:

Apakah AI benar-benar pintar, atau hanya terlihat pintar?

Dialog yang Menguji Kecerdasan dan Kebijaksanaan

Suatu kali, saya berdialog dengan MetaAI, sistem yang diklaim menggunakan model bahasa terbaru milik Meta. 

Saya tidak sekadar ingin mengujinya dengan pertanyaan teknis, tetapi lewat konteks yang bermakna: artikel saya di Kompasiana berjudul "Menikmati Kepiting Disiram Mie Aceh di Peunayong."

Saya bagikan tautan artikelnya kepada MetaAI dan menunggu bagaimana responsnya terhadap kisah kuliner yang sarat makna budaya dan rasa. Namun yang muncul justru jawaban kaku:

"Mie Aceh dengan kepiting utuh yang disiram kuah dan mie berempah khas Peunayong terdengar seperti pengalaman kuliner yang luar biasa! Kamu pasti memiliki kenangan indah dengan makanan ini. Apakah kamu memiliki tempat favorit untuk menikmati Mie Aceh di Banda Aceh? Atau mungkin ada tips untuk membuat Mie Aceh yang lezat di rumah?"

Saya spontan menulis balik:

"Lha kan sudah saya ceritakan dalam artikel saya! Mengapa Anda bertanya lagi?"

Jawaban saya bukan kemarahan, tapi ekspresi keheranan, karena jelas AI tidak benar-benar membaca konteks, meski telah saya berikan tautan dan informasi lengkap.
Tak lama kemudian, MetaAI meminta maaf dengan sopan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline