Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Komunikasi Keuangan Sebelum Menikah; Investasi Emosional dan Finansial untuk Masa Depan

Diperbarui: 10 Juli 2025   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 


Menikah adalah keputusan besar dalam hidup, bukan hanya soal cinta dan komitmen, tetapi juga soal kesiapan berbagi segala hal --- termasuk urusan finansial. 

Sayangnya, banyak pasangan yang enggan membicarakan keuangan sebelum menikah karena dianggap tabu, terlalu sensitif, atau bahkan tidak romantis. 

Padahal, komunikasi keuangan justru merupakan investasi emosional dan finansial yang sangat penting untuk membangun rumah tangga yang sehat dan harmonis.

Mengapa Komunikasi Keuangan Itu Penting?

Konflik keuangan masih menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Ketika pasangan tidak sepakat soal pengeluaran, utang, atau tujuan keuangan, pertengkaran bisa muncul dan berlarut-larut. 

Maka, membahas keuangan sebelum menikah bukan tanda ketidakpercayaan, melainkan wujud tanggung jawab dan kesiapan untuk hidup bersama.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang rutin berdiskusi soal keuangan cenderung lebih bahagia dan langgeng dibanding mereka yang menghindari topik tersebut.

Keterbukaan menciptakan rasa aman, membangun saling pengertian, dan menghindarkan kejutan tak menyenangkan di masa depan.

Apa Saja yang Perlu Dibahas?

Berikut beberapa hal penting yang sebaiknya dibicarakan sebelum memasuki pernikahan:

  1. Kondisi Keuangan Pribadi
    • -Penghasilan dan pengeluaran rutin.
    • -Utang yang masih ada (KTA, cicilan kendaraan, pinjaman keluarga).
    • -Aset yang dimiliki.

  2. Gaya Mengelola Uang Apakah Anda terbiasa hemat atau boros? Apakah pasangan tipe yang suka merinci anggaran atau lebih santai? Mengenali gaya masing-masing akan membantu menyusun sistem keuangan bersama yang adil dan nyaman.
  3. Tujuan Keuangan Bersama Ingin punya rumah dalam 5 tahun? Rencana memiliki anak? Berapa besar dana pendidikan atau pensiun yang ingin dicapai? Dengan menyepakati arah tujuan, akan lebih mudah menyusun strategi keuangan.
  4. Sistem Keuangan Rumah Tangga Apakah semua uang digabung? Atau dibuat rekening gabungan khusus kebutuhan keluarga? Diskusi ini akan mencegah kesalahpahaman ke depannya.
  5. Dana Darurat dan Asuransi Siapkan rencana untuk menghadapi kejadian tak terduga. Memiliki dana darurat dan perlindungan asuransi merupakan bentuk kesiapan yang bijak.
  6. Perencanaan Investasi Tabungan saja tak cukup. Diskusikan juga soal investasi: apakah akan berinvestasi di reksa dana, properti, atau usaha bersama?

Tips untuk Membicarakannya

  • Pilih waktu yang santai dan suasana yang tenang. Jangan saat sedang emosi atau terburu-buru.
  • Gunakan pendekatan empatik. Dengarkan pandangan pasangan, dan jangan menghakimi.
  • Buat rencana bersama. Anggap ini sebagai proyek tim, bukan pertarungan argumen

Kisah Nyata: Ketika Kejujuran Finansial Jadi Penyelamat

Saya pernah berbincang dengan sepasang suami istri muda yang sempat kewalahan secara finansial karena tidak pernah membahas keuangan secara mendalam sebelum menikah. 

Mereka baru sadar pentingnya menyatukan visi dan transparansi soal penghasilan, utang, dan kebiasaan belanja setelah menghadapi krisis kecil --- tagihan rumah sakit tak terduga.

Sejak saat itu, mereka mulai duduk bersama tiap bulan membahas keuangan, membuat anggaran, dan bahkan memulai usaha kecil bersama. Mereka mengakui bahwa komunikasi jujur soal uang justru membuat hubungan mereka makin dekat dan saling mendukung.

Penutup: Keuangan Bukan Cinta, Tapi Bisa Menumbuhkan Cinta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline