Lihat ke Halaman Asli

Merita Dewi

Penulis Amatiran

Baju Lebaran Set Keluarga Pertama Selama Hidup 27 Tahun

Diperbarui: 14 April 2024   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi/Merita Dewi

Disclaimer: Tulisan singkat ini didedikasikan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dari-Nya, tidak untuk menyombongkan diri dan/atau lain sebagainya.

Benar, setelah hidup 27 tahun lamanya baru hari raya Idul Fitri di tahun 2024 ini saya mengenakan baju lebaran set keluarga bersama suami dan putri perempuan kami satu-satunya. Senangnya bisa mengikuti tren baju lebaran yang tak pernah basi dari tahun ke tahun. 

Semasa saya kecil bahkan hingga menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baju lebaran set keluarga merupakan barang mahal yang begitu sulit kami dapatkan.

Maklum, kami hidup di kampung dengan perekonomian keluarga yang menengah ke bawah pula. Bapak dan ibu tetap membelikan baju lebaran, tapi yang murah meriah di pasar-pasar tradisional. Yang penting bisa lebaran dengan baju baru. 

Dulunya dan mungkin sampai sekarang juga, sudah seperti sebuah tradisi di kampung jika lebaran akan tiba maka mereka yang rezekinya menengah ke atas akan membeli kain bermeter-meter panjangnya kemudian dibawa ke tukang jahit untuk ditempa menjadi baju lebaran set keluarga. 

Mulai dari sang ayah, ibunya, anaknya, kakak beradik semuanya mengenakan pakaian yang sama ketika lebaran tiba atau ketika acara halal bihalal.

Lebaran dengan baju baru yang dibelikan bapak dan ibu tetap membuat senang, tetapi kadang suka ngebatin sendiri 'kapan ya bisa pakai baju lebaran set keluarga seperti orang-orang itu'. 

Alhamdulillah, di hari raya Idul Fitri tahun 2024 ini untuk pertama kalinya bisa mengenakan baju lebaran seragam satu keluarga meski hanya membelinya di online shop, tidak menempa secara langsung. 

Tapi untuk kualitas bahannya lumayan bagus, desainnya sederhana dan yang terpenting nyaman dipakai baik untuk saya sendiri maupun suami (untuk anak menurut saja yang dipilihkan orang tua). 

Hitung-hitung terpenuhilah tren baju lebaran set satu keluarga yang saban hari raya setiap tahunnya selalu menjamur dimana-mana.

Ini juga merupakan lebaran pertama saya bersama suami dan anak, karena sebelumnya kami menjalani LDM (Long Distance Marriage) setelah menikah di pertengahan tahun 2022.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline