Lihat ke Halaman Asli

Mentari Pagi Berau

Peace for all

Wisata Mangrove, Bukan Sekadar Eskapisme

Diperbarui: 3 Februari 2020   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kini berwisata tidak hanya dianggap sebagai sarana bersenang-senang semata, tetapi juga harus bermanfaat di sisi lain. Hal ini mulai digarisbawahi dan dilirik oleh institusi-institusi pendidikan ataupun keluarga muda. Umumnya segmen wisatawan ini ingin mendapat pengalaman sekaligus edukasi tentang suatu hal ketika sedang liburan. Oleh karena itu, menanggapi pasar yang semakin besar, banyak kampung maupun tempat-tempat wisata yang mengadakan beragam aktivitas.

Sebetulnya wisata edukasi sudah muncul sejak lama, katakanlah Saung Angklung Mang Udjo di Bandung yang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Namun kini, setelah makin maraknya sosial media yang menyebabkan pertukaran informasi menjadi lebih cepat, tren ini marak dan lebih diinginkan banyak pihak. Pun banyak yang telah mengulasnya di internet, membuktikan bahwa wisata edukasi adalah sebuah wisata yang sarat makna dan tentunya menyenangkan.

Menjadikan tempat wisata biasa untuk naik tingkat menjadi tempat wisata edukasi adalah satu tugas cukup berat, karena butuh perencanaan matang, pengelolaan yang baik (meliputi fasilitas dan prasarana) serta pemasaran memadai. Jika hal-hal tersebut tidak dilakukan tentu hasil tidak akan maksimal. Beruntung, di Kampung Teluk Semanting, Kabupaten Berau, warga di sana bisa dibilang sukses untuk membuat label baru terhadap hutan mangrove di kawasan tersebut.

Hutan Mangrove di Teluk Semanting terhampar seluas 761,1 ha dengan berbagai jenis mangrove, yakni avicenniaceae, myrsinaceae, palmoe dan beberapa lagi. Oleh dinas terkait dan para warga, disadari satu celah untuk menggarap kawasan tersebut supaya bisa menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan dan supaya mereka bisa menetap lebih lama di Berau karena ada tempat wisata baru. Kawasan Hutan Mangrove Teluk Semanting mulanya hanya dilewati saja jika wisatawan akan menuju Pulau Derawan, namun kini tempat tersebut sudah mulai dipromosikan dan dibuatkan satu lahan khusus untuk menanam bakau bagi para wisatawan. 

Bupati Berau, H. Muharram mengapresiasi sekali ide-ide kreatif seperti ini, mengingat bahwa dengan tiap usaha kreatif yang dilakukan warga, akan mengangkat nama Berau lebih lagi. Tentunya pun Berau akan semakin membawa nama Provinsi Kalimantan Timur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline