Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Filsafat Ilmu dengan Metafisika

Diperbarui: 21 April 2021   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melsa Adila Nur Zaen_2120275

melsaadila24@gmail.com

 

Filsafat berperan penting karena dalam filsafat kita dapat menemukan berbagai pandangan, kemudian mendiskusikan serta menguji dalam suatu pemikiran serta gagasan apat dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun intelektual. Conny Semiawan at al menyatakan bahwa filsafat ilmu adalah imu yang membicarakan tentang pengetahuan yang kedudukannya diatas keduukan ilmu lainnya. 

Filsafat menjadi pijakan bagi kegiatan keilmuan baik ilmu alam maupun ilmu social bertolak dari pengembangannya sebagai filsafat. Seperti nama fisika berasal dari filsafat alam (natural philosophy) dan nama asal ekonomi dari filsafat moral (moral philosophy).Issac Newton (1642-1627) menulis hokum--hukum fisika sebagai philosophy naturalis principia matematican (1686) dan adam smith (1723-1790) dikenal sebagai bapak ekonomi. Agus Comte dalam Scientic Metaphysic, Philosophy,Religion and Science 1963. Membagi tiga tingkat perkembangan ilmu pengetahuan yaitu religious  metafisic dan positif.

Filsafat ilmu adalah bagiam dari filsafat pengetahuan atau juga disebut dengan episimologi , yang berasal dari bahasa Yunani yakni 'episcmc yang berarti knowlaedge (pengetahuan) dan logos berarti teori . istilah pertama kali dipopulerkan oleh J.F.Ferier pada tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology dan ontology (on= being, wujud, apa+ logos =teori ). Ontology (teori tenteang apa) secara sederhana dapat disimpulkan terdapat pengetahuan yang ilmiah dan tidak ilmiah. 

Yang tergolong ilmiah yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematiskan dari organisasi sedemikian rupa, sehingga memenuhi asas pengaturan secara perosedural, metologis, teknis dan normative akadems, dengan teruji keilmiahannya dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Pengetahuan tak ilmiah ialah pengetahuan yang masih tergolong prailmiah, berupa hasil serapan indrawi baik yang sudah lama maupu yang masih baru atau baru didapat. Termasuk seperti ilham dan wahyu (oleh nabi). Karena prailmiah diperoleh secara sistematis metodologis ada yang menyebutkan sebagai pengetahuan "naluriah".

Dalam sejarah perkembangan di zaman dahulu biasa disebut tahaan mistik dimana pada saat itu manusia dikepung oleh kekuatan mistik, yang mana orang yang mempunyai pengetahuan lebih dipandang sebagai pemimpin. Fenomena ini sejalan dengan tingkat kebudayaan primitive. Tahap berikutnya yaitu tahap ontoogis dimana oaring-orang terbebas dari kepungan kekuatan gaib, dari situlah tonggak awal perkembangan ilmu. 

Maka mulailah subjek menelaah objek, dengan pendekatan awal pemecahan masalah , dengan mengandalkan logika berfikir secara nalar. Dilanjutkan dengan menggunakan metode ilmiah yang lebih bagus. Berupa proses analisis dan sistematis. Juga berfikir secara deduktif. Hal ini mengikuti metode teori koherensi yaitu perihal melekatkan sifat yang terdapat pada sumbernya dan telah teruji kebenarannya. 

Walaupun sudah teruji kebenarannya namun masih bersifat rasional abstrak, hal ini kemudian mengiuti teori korespondensis setelah tahap ontologism aka dimasuakn ditahap akhir yaitu  fungsional.  Tahap fungsional pengetahuan sudah pemasuki proses aspek aksiologi filsafat ilmu , yaitu membahas ilmiah secara profesionalisme terkait kaidah moral. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline