Lihat ke Halaman Asli

Copet Terpaksa Jadi Penyelamat

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang penumpang yang kehilangan dompet di atas bis AKAP. Di dalam dompetnya tersimpan puluhan lembar uang ratus ribu rupiah beserta surat surat berharga. Sang penumpang baru saja menyadari bahwa dompetnya tidak adalagi saat ia turun dari bis dan hendak membeli makanan dirumah makan pemberhentian bis. Terkejut dengan kenyataan bahwa dompetnya tak ada dikantung belakang lagi, ia segera berlari kedalam bis untuk mencari dompetnya, siapa tahu terjatuh atau terselip pikirnya. Iapun mencari didalam tasnya, dibawah kursi yang ia duduki dan sekitarnya tapi tak juga ia temukan.

Akhirnya iapun melapor kejadian ini kepada sang kernet, sang kernetpun berinisiap akan menggeledah semua penumpang bis dan semua penumpangpun setuju akan hal itu demi kebaikan bersama. Tapi sesesaat sebelum penggeledahan terjadi, seorang pria berjaket menyarankan penumpang itu untuk mengecek sekali lagi, mana tahu dompetnya hanya terselip atau bagaimana. Si penumpang yang kehilangan dompetpun akhirnya mengiakan pernyataan pria berjaket itu. Saat penumpang itu mengecek kembali tasnya dan bangkunya, ia menemukan kembali dompetnya dibawah tas secara utuh, tak ada yang hilang sama sekali. Ia merasa aneh karena pada saat ia mengecek pertama kali, ia tak sama sekali menemukan apa apa. Tak pikir panjang si penumpang itupun melapor ke kernet bis itu bahwa dompet telah ditemukan. syukur!!

Setibanya di pool bis, beberapa hari kemudian, seorang pria lain menceritakan kepada penumpang yang sempat kehilangan dompet itu bahwa sebenarnya pria berjaket yang menyarankanya untuk mengecek ulang keberadaan dompetnya adalah seorang copet yang naik dari terminal di provinsi X. Dia mengatakan kepada penumpang yang kehilangan dompet itu bahwa ia melihat sendiri bagaimana pria berjaket itu menarik dompetnya perlahan lahan dari sisi belakang jok bis hingga ia mendapatkanya. Pencopet itu pastinya sudah berhasil kalau si kernet tak mengatakan akan menggeledah semua penumpang. Pencopet itu merasa ketakutan ketika kernet mengatakan itu, tak ada jalan lain kecuali dengan mengembalikan barang copetanya kembali. Dari pada ia babak belur dipukuli si kernet dan penumpang lainya makanya ia mengembalikan dompetnya dengan cara yang aman pula.

Bukankah pencopet itu pantas disebut sebagai penyelamat juga karena telah mengembalikan barang yang dicopet dengan utuh?

Kata bang napi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari si pelakuknya tapi juga diakibatkan oleh adanya sebuah kesempatan. Jadi jangan berikan kesempatan anda diperdaya oleh para pelaku kriminal…waspadalah !!!

Salam sayang,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline