Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Menuju Keabadian

Diperbarui: 19 Juli 2020   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sapardi Djoko Damono || sumber: kompas.com (gramedia)

"Yang fana adalah waktu. Kita abadi" 

Hari ini, teringat penggalan sajak usang itu, yang dulunya dianggap sekedar bait-bait fiksi tanpa makna  
Hari ini, sang pengukir aksara dibalik larik puisi itu terbujur kaku, setelah detik demi detik hidup dipungutnya dari kumpulan yang terbuang, menghitung sisa-sisa hari  dalam putaran roda waktu, lalu menghidupi sang waktu dengan tarikan napas dan goresan pena 
Waktu berlalu, jejak karya mantap terpatri di setiap langkah kembara juang sang dekar kata

Hingga akhirnya,
Hari ini, lelaki tua mengungkap fakta, benar yang fana adalah waktu, setiap detik adalah baru, tiada waktu yang kekal, meski langkahnya tiada terkejar
Hari ini, lelaki tua tiada memungut detik, apalagi tahun! 

Irama sang waktu yang fana, ditinggalkannya sepi sendiri dalam iringan sepi irama detak jarum jam yang melambat
Tingkah sang waktu ditinggalkannya dalam kefanaan yang abadi, dan lelaki tua itu tersenyum menuju keabadian, meninggalkan secarik kertas bertuliskan: "yang fana adalah waktu, kita abadi!"

Selamat menuju keabadian
Selamat jalan Sapardi Djoko Darmono




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline