Lihat ke Halaman Asli

Megawati Sorek

Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Jengkol dan Puisimu

Diperbarui: 7 Mei 2023   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri : Koleksi foto Megawati Sorek sebelum dimasak rendam dulu, deh.

SAYA PENYUKA JENGKOL GARIS KERAS

Jengkol, siapa sih yg tak kenal sama makanan khas Indonesia ini, terlepas dari memiliki aroma yg khas dan sebagian bilang bau menyengat, pewangi wc, rasanya itu lho pun sangat enak. Dimasak dengan berbagai varian gaya dan rasa, digoreng, digulai, direndang, disemur, diulam, dikalio, dipanggang, direbus, dikukus, dikolak ....Eh, kolak? Kebayangkan, coba deh pasti ketawa dengan rasanya yg ABSURD. (Emotion : senyuman nampak gigi)

Jengkol selain enak endul endes gulindes ... (menurut gua mah) sangat banyak manfaat dan multivitamin (nta kata siapa ) namun mesti hati-hati jika dikonsumsi secara berlebihan (sebenarnya apapun yg berlebihan itukan ngak bagus bro) siap-siap saja akan terjepit jengkolan alias jengkolan (dah pernah dan  nyiksa banget, ngak kapok sih) apalagi jengkol vs petai atau kabau, alhasil dah.

Udahan dulu ya, mo makan dengan lauk jengkol. Mari makan!


Julukannya jadinyap si  SI RATU JENGKOL. Ngomong-ngomong tentang jengkol jadi teringat puisi yang memiliki Rima yang berakhiran ol.

Puisi ini ku baca saat masih SD sih sebenarnya, berpuluh- puluhan lalu, teringat samar, nta sama persis atau ada bait yang terlupakan,  siapa yang menciptakannya pun diriku tak tahu sama sekali.

Temanku Yang Konyol

Temanku yang konyol

Mengapa kau buatku dongkol

Ku suruh ke tukang cendol

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline