Lihat ke Halaman Asli

Strategi Organisasi

Diperbarui: 11 Juli 2021   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi

Dosen  : Fitria Eka Ningsih S.E., M.Ak

Disusun Oleh : Kelompok 9

  • Budiono                                  (191011201650)
  • Mega Nur Oktaviani           (191011200888)
  • Putri Angel Leksono           (191011200262)

 

                                                         STRATEGI ORGANISASI

 

PENDAHULUAN

Pada dasarnya individu tidak dapat hidup sendiri. Sebagian besar tujuan dapat terpenuhi jika ada pergaulan sosial dengan orang lain. Sebagai makhluk yang bersahabat, manusia tidak dapat hidup sendiri mengingat kenyataan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Akibatnya, orang biasanya mengumpulkan dan menyusun pertemuan, yang disebut organiasis. Organisasi adalah kerangka kerja, memiliki desain dan pengaturan yang disadari, di mana individu bekerja dan mengidentifikasi satu sama lain dalam pendekatan yang terorganisir, menyenangkan, dan didorong untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya organisasi sebagai aparatus otoritatif dan eksekutif dalam menjalankan segala pendekatan/pilihan yang dilakukan pada tataran regulasi dan administratif. Dalam organisasi ini, asosiasi dapat dilihat menurut dua perspektif dan dipandang sebagai pertemuan, di mana latihan manajerial dan dewan dilakukan, sebagai siklus yang mencari kolaborasi (koneksi) antara individu yang terlibat dengan organisasi tersebut. 

Dalam sebuah organisasi, sebuah sistem diharapkan dapat membantu tujuan tertentu dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Prosedur dan tujuan benar-benar memiliki kontras dan kesamaan yang saling terkait. Tujuan mengacu pada tujuan definitif , sedangkan metodologi serta menyinggung tujuan akhir organisasi juga bagaimana mencapai dan siklus apa yang harus dilalui, jika tujuan organasasi lebih ke dalam (batin), misalnya apa yang harus dicapai. Mengingat kapasitas dan aset yang tersedia dalam organisasi dan semua prosedur luar (luar), lebih spesifik bagaimana kemampuan dan aset internal (kekurangan dan kualitas asosiasi) dengan "bukaan dan bahaya" iklim sehingga tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai. Pada kenyataannya, tujuan otoritatif penting untuk teknik ini. Sebagaian besar organisasi di Indonesia telah menerapkan metodologi penataan dalam administrasinya. Tujuan mengacu pada tujuan definitif asosiasi, sedangkan sistem serta mengacu pada tujuan terakhir asosiasi juga mengontrol bagaimana mencapainya dan siklus apa yang harus dilalui. Alasan pasal ini adalah untuk memutuskan sejauh mana para eksekutif melakukan tindakan pengendalian di dalam strategi

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Strategi Organisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline