Lihat ke Halaman Asli

Maya Selawati Dewi

Menulis untuk berbagi, bercerita, dan menginspirasi.

Perempuan dan Mimpinya

Diperbarui: 14 Maret 2025   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siluet perempuan yang mengharapkan mimpi. Foto: pixabay

Perempuan adalah rumah bagi mimpinya sendiri. Ia tumbuh dari luka yang kian melepuh, lalu dipaksa kuat dengan hati yang tak pernah utuh.

Bila pun tak pernah merasa cukup dalam proses hidupnya, ia ingat bahwa dirinya adalah seluruh definisi keberanian. Meski pernah patah sekali pun, setidaknya ia masih berdiri saat ini, bahkan lebih kokoh dari sebelumnya.

Perempuan akan selamanya menjadi perempuan, identitas tunggal yang mestinya tidak dibayang-bayangi oleh status apapun.

Ia tidak bertanggung jawab atas ekspektasi dunia yang tak pernah sederhana. Maka berhenti memandang perempuan dari perannya bagi orang lain, bukan dari siapa dirinya sendiri.

Sebab tanpa perempuan, tak ada cahaya yang cukup untuk menerangi dunia, tak ada cinta yang pantas untuk mewarnai semesta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline