Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Martabak Blauran Penggoyang Lidah di Surabaya

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13971158692139629091

[caption id="attachment_331106" align="aligncenter" width="450" caption="Martabak Blauran Surabaya yang maknyus"][/caption]

Jalan-jalan ke kota tua Surabaya akan terasa hambar bila tidak menyempatkan diri mampir ke Pasar Blauran yang ada di Jalan Kranggan Surabaya. Pasar Blauran begitu melekat di hati warga Surabaya. Khabarnya pasar ini sudah ada sejak Belanda bercokol di bumi Surabaya.

Kakek-nenek dan para orang tua yang saya kenal dulu sering bercerita tentang keberadaan pasar ini. Mungkin kala itu belum ada mal atau pusat perbelanjaan lain yang lebih lengkap dari Pasar Blauran sehingga pasar ini sudah dianggap yang termegah dan menjadi kebanggaan.

Pasar Blauran Surabaya merupakan pasar modern yang masih mempertahankan nuansa tradisionalnya. Itu terlihat di lantai satu yang masih ditempati para pedagang makanan tradisional Jawa Timur. Selain itu di lantai pertama dari tiga lantai yang ada juga ditempati para pedagang buku dan alat-alat tulis serta buku-buku paket pelajaran sekolah.

[caption id="attachment_331108" align="aligncenter" width="450" caption="Saidi ditemani istri tercinta"]

13971160281845168717

[/caption]

Buku paket pelajaran mulai dari TK sampai perguruan tinggi tersedia di sana. Di lantai dasar pula kita akan menemukan stan-stan para penjual peralatan elektronik, jam tangan dan dinding juga stan pedagang buku-buku bekas. Lantai dua ditempati para pedagang sepatu dan seragam sekolah. Untuk mendapatkan beraneka macam pakaian jadi Anda bisa mendatangi lantai tiga dari Pasar Blauran ini.

Saat mencarikan buku-buku paket pelajaran sekolah anak kami biasanya juga menuju Pasar Blauran lantai dasar ini. Ketika kehausan kami biasanya beristirahat sejenak untuk menikmati segarnya es dawet Blauran yang sudah melegenda itu.

Untuk melepas rasa lelah kami duduk-duduk santai di kursi plastik sambil menikmati es dawet yang sudah terkenal sejak lama itu. Satu lagi kuliner yang kami cari untuk dibawa pulang adalah martabak telur dan terang bulan.

Kuliner yang satu ini dijual oleh warga Surabaya keturunan Arab namun di usianya yang cukup tua itu ia sudah tidak berjualan lagi melainkan mempekerjakan orang lain bernama Saidi untuk melanjutkan bisnis martabaknya.

Gerobak dorong martabak milik Saidi ini biasa mangkal di sebelah kiri pintu masuk Pasar Blauran dari arah Jalan Kranggan (samping pertokoan BG Junction Surabaya). Bagi Anda atau petualang kuliner lainnya akan dengan mudah mengenali gerobak martabak milik Saidi karena memang yang satu-satunya ada di Pasar Blauran Surabaya.

[caption id="attachment_331110" align="aligncenter" width="350" caption="Wow di atasnya ditaburkan keju tambah maknyus"]

13971161362141808439

[/caption]

Saidi sudah empat tahun menjadi penerus Yusof penjual martabak Blauran terdahulu yang asal Arab itu. Martabak dan terang bulan (martabak manis) hasil olahannya sudah akrab di lidah penikmatnya. Ia tetap mempertahankan resep rahasia dari pendahulunya yakni Mr. Yusof yang kini sudah pensiun karena usia yang sudah tua.

Dalam menjalankan bisnis martabaknya ia dibantu oleh sang istri tercinta. Sang istrilah yang menyiapkan adonan martabak telur lengkap dengan bumbu-bumbu andalannya. Saidi termasuk pedagang martabak yang jujur. Di era seperti ini ia masih tetap teguh mempertahankan kualitas bahan martabak yang dibuatnya.

Ketika di televisi sedang santer diberitakan kalau sebagian pedagang martabak ada yang berani menggunakan bahan pengawet makanan yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Saidi dengan tegasmenepis tuduhan itu. Ia mengaku tak tahu menahu tentang trik-trik penggunaan pengawet kimia berbahaya yang sedang marak dibicarakan di berbagai media itu. Ia benar-benar hanya menggunakan bahan asli berkualitas untuk martabak yang dibuatnya.

[caption id="attachment_331112" align="aligncenter" width="450" caption="Saidi membuat kulit martabak telur"]

1397116236952288494

[/caption]

Satu hal yang membedakan martabak telur buatan Saidi dengan buatan pedagang lain adalah dari telur yang digunakan. Agar dihasilkan martabak telur yang bertekstur lembut dan krispi Saidi sengaja menggunakan telur bebek bukan telur ayam ras biasa. Martabak manis (terang bulan) Saidi juga menjadi penggoyang lidah yang handal dan bikin kangen para pembelinya. Saidi hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas. Coklat mises misalnya ia hanya menggunakan produk bermerk ceres. Gula yang digunakan juga bukan pemanis buatan.

Untuk martabak telur isi daging ayam kualitas jumbo Saidi menjualnya dengan harga Rp.27.000,- . Sedangkan yang isi daging sapi kualitas jumbo dijual dengan harga Rp.32.000,-. Harga kue terang bulan (martabak manis) beraneka rasa dijual mulai harga Rp.8.000,- sampai Rp.15.000,-. Harga martabak buatan Saidi termasuk yang cukup terjangkau oleh kebanyakan warga Surabaya.

Pedagang martabak memang banyak kita jumpai di kota-kota besar di Indonesia. Namun martabak Pasar Blauran buatan Saidi termasuk yang spesial. Selain lezat letak lapaknya juga sangat mudah dikenali yakni berada di pasar Blauran yang melegenda dan jadi kebanggan warga Surabaya dan sekitarnya.

Anda yang penasaran dengan sensasi martabak Blauran yang “yummy” itu maka datang saja ke Pasar Blauran Surabaya. Pasar ini bisa dijangkau dengan angkutan kota (bemo) dari terminal Joyoboyo Surabaya atau naik bus kota jurusan Jembatan Merah dari terminal Purabaya, Bungurasih-Sidoarjo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline