Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Di Periuk Gosong

Diperbarui: 5 April 2018   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (pixabay)

Anak Bapak kembali dari peresmian
Di bawah karya ia tuangkan naskah kayu cendana
Mungkin ada hitam di balik dadanya
Bercak darah yang ia minum 

Lalu di jauh dasar kaum mudi, muda terbangun
Berdiri kiblat berjalan pelan terjun dalam rumusan
Bocah kecil dekil bertanya
Apa hendak paman perebutkan

Biru, merah, kuning,hijau
Atau kumpulan pelayat di kaki jelata
Seorang nenek menitik membaca kitab perserikatan
Naskah kuno jejak silsilah pribumi

Isaknya tak segema runcing bambu
Yang terdengar hanya nyanyian jaman now
Suara lubuknya kelu di lidah kesaktian
Memapah, mengelus dada, yang menuai keriput

Ke mana bumiku yang pernah bersemboyan
Lautku tinggal di periuk gosong asap orasi
Sebentar lagi aku mati atas dasar kursi yang tersinggahi

Depok14 03 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline