Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Membangun Hidup Positif dengan Memfilter Ucapan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menghbah pola pikir.www freepik.com

Ucapan acapkali bisa menjadi gambaran hidup seseorang. jika 30% dari kata-kata yang keluar dari mulut seseorang mengandung kalimat negatif, maka bisa dikatakan alur hidupnya akan berada pada pusaran negatif.

Saya punya beberapa teman yang memiliki pola pikir negatif, ada yang sulit sekali mendapatkan pekerjaan dan kerap mengeluh kenapa hidupnya bisa seperti sekarang. Di kesempatan lain, iya juga menyalahkan dirinya sendiri karena tak kunjung memperoleh pekerjaan dengan gaji yang diperoleh teman-temannya yang lain.

Ketika saya berkata bahwa kita harus memiliki pola berpikir positif akan apa yang menimpa kita, balasannya tetap mengarah pada hal negatif dan menyalahkan keadaan.

Dengan pola pikir seperti ini seseorang sebenarnya mengeluarkan energi negatif dan menyebabkan keberuntungan enggan menghampiri. Disisi lain, jika terus mengulangi kata-kata yang negatif dengan otomatis otak bawah sadar membenarkan keadaan.

Dulu saya pernah membaca sebuah buku tentang how subconscious mind works, dan dari buku ini saya mendapatkan gambaran bagaimana pikiran bawah sadar kita menguasai hampir 99% tindakan kita sehari-hari.

Uniknya, seringkali kita berpikir bahwa pikiran sadar kita lebih berkuasa dari pikiran bawah sadar. Nyatanya tidak demikian, keputusan yang kita buat porsi besarnya datang dari perintah pikiran bawah sadar.

Akibat Sering Berpikir Negatif

Orang-orang yang sehari-harinya sering mengeluarkan keluhan poada dasarnya mengirimkan sinyal ke pikiran bawah sadar mereka bahwa kondisi yang mereka keluahkan adalah benar adanya.

Semakin sering kata-kata yang mereka keluarkan seperti, "hidupku selalu begini,  nasibku selalu jelek, takdir hidupku memang begini, dll" pada hakikatnya membentuk sebuah kenyataan sebagaimana mereka ucapkan.

Kalau kita menelusuri, umumnya mereka yang sering mengucapkan kalimat seperti di atas atau mengeluh dengan keadaan akan condong takut mengeksplorasi hal baru dengan mencoba apa yang jarang dicoba ulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline