Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Hallyu pada Generasi Muda Indonesia

Diperbarui: 12 September 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

news.trubus.id

Seiring berkembangnya zaman, pengaruh globalisasi mulai masuk ke Indonesia. Budaya- budaya asing  mulai lambat laun mampu menyaingi budaya lokal, bahkan menggeser budaya asli Indonesia itu sendiri. Salah satu budaya asing yang sedang digandrungi remaja saat ini adalah kebudayaan dari Korea selatan atau biasa disebut Hallyu atau Korea Wave.

Menurut Wikipedia Hallyu atau Korean Wave ( "Gelombang Korea" ) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea.

Maraknya Hallyu di Indonesia disebabkan karena, budaya Korea dianggap mampu menawarkan daya Tarik lebih dibandingkan dengan Industri seni Tanah Air. Film atau drama Korea, misalnya, dianggap mampu menyajikan jalan cerita yang lebih menyentuh, selain paras para aktor dan aktris yang menawan hati. 

Selain itu, dari segi musik, lagu-lagu Korea dianggap lebih mudah diingat, namun tetap bermakna jika dibandingkan dengan lagu-lagu barat dan tanah Air. Tariannya pun dianggap mampu mewakili hasrat generasi muda yang meluap-luap dan penuh energi.

Karena masuknya budaya Korea Selatan ke Indonesi ini membuat para remaja menjadi tergila- gila dan fanatik. Tak jarang kita temui remaja yang menyukai idolanya secara fanatik atau berlebih- lebihan sehingga dapat memunculkan berbagai dampak baik positif maupun negatif.

Dimulai dari dampak positifnya. Yang pertama bagi Indonesia, setelah masuknya budaya Kpop di Indonesia tak jarang ada beberapa grup terkenal dari Korea Selatan mengadakan konser, fanmeeting, dan fansign di Indonesia. 

Secara tidak langsung hal tersebut dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai tujuan untuk menarik wisatawan asing yang berasal dari Korea Selatan untuk berkunjung di Indonesia, bahkan terkadang idola-idola dari Korea Selatan-pun sering melakukan wisata ke Indonesia terutama di Bali dan Jakarta. Akibatnya dapat mempererat hubungan kerjasama diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan.

Sedangkan dampaknya bagi remaja di Indonesia. Dengan dikenalnya Kpop ini dapat membuat remaja mulai merasa ada ketertarikan dan minat untuk mempelajari semua budaya-budaya Korea Selatan, dimulai dari bahasa, kebudayaan, dan trend-nya. Maka dalam hal ini dapat menambah pengetahuan yang dimiliki tentang negara lain selain Indonesia. 

Selain itu juga terkadang remaja-remaja tersebut memanfaatkan kegemaran mereka terhadap Kpop untuk berbisnis berjualan barang-barang berbau Korea, seperti yang dapat kita lihat saat ini ada banyak sekali online shop yang berjualan barang-barang berbau Korea.

Selain dampak positif juga terdapat dampak negatifnya, bahkan bisa dibilang dampak negatifnya lebih banyak dari yang positif. Dampak yang paling tampak dari masuknya musik Kpop ke Indonesia adalah mulai berkurangnya minat terhadap musik asli indonesia seperti dangdut, karena kebanyakan orang lebih menikmati musik-musik dari negeri Gingseng tersebut. Pengaruh kehadiran budaya Kpop juga dapat membuat tercampurnya kebudayaan dalam negeri dan budaya lokal perlahan-lahan akan diacuhkan.

Dampaknya bagi remaja. Dengan dikenalnya budaya Korea remaja sekarang sering kali megikuti gaya bahasa orang-orang Korea, bahkan tak jarang ada yang menggunakan bahasa Korea dalam percakapannya sehari-hari dan itu semua mereka pelajari dari keseringannya mendengar dan menonton drama-drama Korea.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline