Sediakan Waktu dan Tempat untuk Berpikir dan Berolah Rasa!

Penyair dan penulis novel James Joyce berkata, "Pikiran Anda akan mengembalikan pada Anda apa yang sesungguhnya Anda masukkan ke dalamnya." Ada begitu banyak yang terlewatkan dalam hidup ini karena rutinitas atau kesibukan kita. Kesibukan adalah musuh terbesar untuk cara berpikir yang baik. Segala peristiwa atau pengalaman hidup berjalan begitu saja tanpa kesadaran yang utuh dan menyeluruh. Seringkali orang mudah lupa akan segala peristiwa yang sudah terjadi, bahkan yang belum lama terjadi.

Sudah menjadi fakta umum bahwa kebanyakan orang menjalani hidup hanya mengalir begitu saja. Bangun pagi tanpa hasrat dan gairah besar untuk melakukan hal-hal yang berbeda dari hari kemarin. Menjalani aktivitas harian hanya mengalir seirama detik waktu, tak ada peluang bagi kreativitas dan inisiatif untuk mengejar impian dengan penuh idealisme. Semuanya mengalir dan mengalir, sesekali hanyut dalam arus zaman.

Kesadaran diri sebagai pilar penting dalam mengembangkan diri dan menjalani setiap langkah kehidupan sudah mulai tergerus oleh kesibukan yang mengalir begitu saja. Ada kebutuhan mendasar yang sudah waktunya untuk diterapkan kembali dalam kehidupan manusia, yakni membangun kesadaran diri. Keheningan budi dan hati sudah seharusnya diusahakan dan dioptimalkan dalam setiap langkah kehidupan.

Sesekali duduk, merenung, dan menyadari segala pergulatan hidup sebagai pembelajaran hidup yang penuh makna, bukan sekadar tumpukan peristiwa kehidupan. Melepaskan diri sejenak dari hingar-bingar kehidupan dan betapa euforianya riak kehidupan saat ini, adalah sebuah kesempatan yang baik untuk melihat gambaran diri dan menata hidup ke depan lebih baik.

Meluangkan waktu dan tempat untuk kualitas diri. Sumber: https://theproductivewoman.com/mid-year-reflection-tpw303

Dalam keheningan diri, dalam kesendirian berpikir dan merenung, tak jarang kita menyadari banyak hal tentang pengalaman hidup yang sudah kita lalui, baik maupun kurang baik. Ini merupakan sebuah proses mendewasakan diri dan memetik bulir-bulir kebijaksanaan yang akan mengembangkan dan memantapkan hidup kita sebagai pribadi maupun sebagai komunitas pribadi dalam relasi dan kebersamaan.

Tiba waktunya memiliki habitus baik setiap hari untuk olah pikir dan olah rasa yang secara berkesinambungan membangun komitmen untuk hidup lebih baik. Saatnya mempunyai waktu dan tempat yang menyenangkan dan meneduhkan jiwa raga untuk berpikir tentang hidup ini dan memaknainya dengan tulus. Rutinitas dan kesibukan senantiasa mendapat tempat istimewa dalam budi dan hati sebagai pengalaman hidup yang berharga, bukan sebuah kesia-siaan.