Lihat ke Halaman Asli

Marthinus Selitubun

Hanya seorang hamba

Masjid Agung Roma, Pusat Kebudayaan Islam di Italia

Diperbarui: 14 Mei 2019   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Agung Roma | Sumber: turismoroma.it

Ada masjid di kota Roma?  Ya!

Seperti yang kita ketahui, kota Roma adalah Ibukota dari negara Italia. Di dalam kota Roma ini, terdapat Citta del Vaticano, atau kota Vatikan. Kota Vatikan sendiri adalah negara kota, sebuah negara mungil yang merupakan pusat kekatolikan di Italia dan dunia. Sekitar 7 km dari kota Vatikan ini, terdapat Masjid Agung Roma; merupakan Pusat Kebudayaan Islam di Italia, yang terletak di Roma Utara.

Ini adalah pusat doa komunitas islam terbesar di Italia, yang dapat menampung lebih dari 12.000 jamaah. Masjid ini juga merupakan tempat ibadah utama komunitas muslim di Roma, yang terbesar di Eropa.

Pembangunan masjid agung ini memakan waktu lebih dari dua puluh tahun. Lokasi tanahnya disumbangkan oleh Dewan Kota Romawi pada tahun 1974, tetapi batu pertama diletakkan sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1984, di hadapan Presiden Republik Sandro Pertini saat itu, dan diresmikan pada tanggal 21 Juni 1995.

Sejarah Masjid Roma

Pada awalnya masjid yang diresmikan tahun 1995 ini, didanai oleh Raja Faisal. Masjid agung Roma dibiayai oleh Raja Faisal dari Arab Saudi, serta Penjaga Dua Masjid Suci Mekah dan Madinah. 

Pada masa-masa awal ini, Pemerintah Italia tertarik oleh gagasan meningkatkan hubungan dengan negara-negara di semenanjung Arab. Kebutuhan untuk mendirikan tempat ini sebagai pusat kebudayaan Islam di Italia ini pun datang baik secara personal maupun dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Bangladesh, Mesir, Guinea, Indonesia, Malaysia, Maroko, Oman, Pakistan, Senegal, dan Turki.

Ketika dibangun ada dua syarat utama yang dibuat oleh pemerintah Italia. Syarat yang pertama yaitu tidak adanya pengeras suara pada saat melakukan sholat, dikarenakan mayoritas penduduk Italia beragama Katolik, dan rumah-rumah penduduk yang beragama muslim sendiri berjauhan. 

Jadi, boleh dikatakakan bahwa masjid ini merupakan satu-satunya masjid besar di dunia yang tidak memiliki pengeras suara. Adapun syarat yang kedua adalah tinggi kubah masjid harus berada dibawah kubah Basilica Santo Petrus di Vatikan, yang merupakan pusat kekatolikan.

Interior dalam masjid - neapolisroma.it

Masjid: Ringkasan Sebuah doa dan Seni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline