Lihat ke Halaman Asli

Marshela Laraswarti

Mahasiswa aktif Politeknik Negeri Semarang

Peluang, Tantangan, dan Tanggung Jawab Artificial Intelligence (AI)

Diperbarui: 4 Oktober 2025   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Seiring berkembangnya zaman, membuat perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) turut berjalan semakin cepat. Dari ChatGPT, asisten google virtual, dan diagnosis medis, AI sudah mulai memasuki ke berbagai aspek kehidupan manusia. Adanya AI tentunya dapat mempermudah dan meringankan dalam melakukan beberapa pekerjaan, namun, di sisi lain juga terdapat kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap lapangan pekerjaan, dan keamanan data. Di Indonesia, perusahaan, industri teknologi, dan startup mulai ketergantungan mengandalkan AI, akan tetapi, regulasi dan pemahaman masyarakat terhadap AI masih sangat minim dan tidak merata. Hal inilah yang kemudian menghadirkan berbagai tantangan tentang bagaimana caranya menggunakan dan memanfaatkan potensi AI dengan maksimal, tanpa mengabaikan perihal keamanan, etika, dan keadilan.

Salah satu keuntungan yang dimiliki oleh AI sebagai peluang besar adalah efisiensi dan otomatisasi. Dimana, dalam sektor industri, AI dapat digunakan untuk membantu memantau jalannya produksi secara real time, mendeteksi kesalahan, memperkirakan kebutuhan pemeliharaan mesin (predictive maintenance), dan meningkatkan produktivitas. Di bidang teknologi, AI dapat membantu menginterprestasikan suara menjadi kerja. Contohnya adalah asisten google virtual, yang dapat melakukan kerja setelah menginterprestasikan suara kita untuk menyalakan televisi, menghidupkan lampu, dan mematikan lampu. Sedangkan, di bidang kesehatan, AI dapat membantu menginterprestasi gambar medis seperti radiologi atau CT scan lebih cepat dan akurat. Namun ditengah keuntungan yang didapatkan, AI juga tidak terbebas dari tantangan yang ada. Tantangan yang kerap dihadapi adalah bagaimana caranya memastikan data yang digunakan untuk memastikan algoritma bersih dari bias, selalu diperbarui, dan terjamin keamanannya. Selain itu, AI dapat menurunkan peluang lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja manusia, karena banyaknya perusahaan yang memilih menggunakan AI demi menghemat pengeluaran.

Oleh karena itu, tantangan-tantangan inilah yang mengharuskan perlu adanya etika dan regulasi mengenai AI agar manfaatnya dapat dirasakan secara adil dan meminimalisir dampak negatifnya. Misalnya, harus ada regulasi yang jelas mengenai penggunaan data pribadi, transparansi data, hingga pihak yang dapat dipertanggungjawabkan. Tak hanya itu, pendidikan juga memiliki peran penting. Misalnya, seperti masyarakat umum harus dibekali dengan literasi, dan pelatihan agar tidak mudah termakan hoaks dan dapat menggunakan AI dengan bijak. Jika semua pihak, baik pemerintah, developer, dan masyarakat mau berkerja sama dan bertanggung jawab, maka AI nantinya tidak hanya sekedar bentuk kemajuan teknologi, tetapi juga kekuatan yang dapat membantu dan mempercepat kemajuan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline