Lihat ke Halaman Asli

Suharyanto Mallawa

Pustakawan Perpusnas

Media Sosial dan Perpustakaan

Diperbarui: 26 Januari 2023   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: screenshot routledge.com

Hadirnya teknologi media sosial, seperti Blogger (1999), LinkedIn (2003), Facebook (2003), Youtube (2005), Twitter (2006), Whatsapp (2009), Instragram (2010), dan Tiktok (2016) telah menciptakan cara-cara baru untuk mencari dan berbagi informasi bagi jutaan pengguna di seluruh dunia.  Data reportal 2022 melaporkan bahwa saat ini ada 4,62 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia atau 58,4 % dari dari total populsi dunia.

Media sosial merupakan tantangan baru bagi perputaskaan dalam memberikan layanan kepada pemustaka. Kemudahan akses, ketersediaan koleksi digital, kolaborasi, dan jejaring sosial merupakan bagian dari komunitas pemustaka di dunia maya.

Dok. pribadi

Media Sosial

Media Sosial merupakan situs web dan atau aplikasi di mana   setiap pengguna dapat berkreasi membuat dan berbagi konten atau untuk berpartisipasi dalam jaringan sosial. Media sosial merupakan  kumpulan saluran komunikasi virtual yang ditujukkan untuk pengguna berbasis komunitas  agar dapat saling berinteraksi, berbagi konten, dan kolaborasi.

Berdasarkan Data Digital di Indonesia bulan Februari 2022 menunjukkan bahwa tren penggunaan internet dan media sosial di Indonesia dengan total populasi (jumlah penduduk) 277,7 juta, perangkat mobil yang terhubung 370.1 juta (133,3% dari populasi), pengguna internet 204,7 juta (73,7 %), pengguna media sosial 191,4 juta (68,9 %)

Pemanfaatan media sosial di perpustakaan dimulai pada tahun 1980an di mana perpustakaan mulai menggunakan layanan e-mail untuk layanan referensi. Tahun 1990an perpustakaan mulai menggunakan website untuk layanan perpustakaan. Tahun 2000an perputakaan memulai layanan koleksi digital (e-book, dan e-journal). Perpustakaan dalam dunia dominasi media sosial  dapat diimbangi melalui peran serta perpustakaan dalam berbagi informasi, dan berinteraksi dengan pengguna melalui media sosial. Melalui Media sosial perpustakaan bukan hanya  nyediakan koleksi digital saja melainkan dapat berbagi ide, gambar, dokumen, dan video yang dikemas secara bersamaan.

Perpustakaan Nasional, inovasi dan media sosial

Perpustakaan Nasional RI sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), bertugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan. "Perpusnas terus melakukan inovasi layanan dan membangun  seluruh jenis perpustakaan sebagai fasilitas akses informasi dan ilmu pengetahuan untuk peningkatan budaya literasi di masyarakat," Perpusnas juga melakukan terobosan dan inovasi layanan berbasis TIK seperti layanan daring International Standard Book Number (ISBN), Online Public Access Catalog (OPAC), Indonesia OneSearch (IOS), Keanggotaan online (K-OL), iPusnas, eResorces (Digital Langganan), dan e-Khastara, serta aplikasi perpustakaan berbasis INLISLITE 3.0. e-deposit, Eldika (E-learning Diklat Pustakawan). Uji Kompetensi Pustakawan Online. Pojok Baca Digital, Layanan Mobil Perpustakaan Keliling Multimedia. Aplikasi Kartu Anggota Virtual Berbasis Android/IOS, tajuk online, Visitasi Online Akreditasi Perpustakaan, Tajuk penerbit.

Dalam upaya mengikuti perkembangan media sosial,  Perpusnas telah memiliki media sosial diantaranya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline