Lihat ke Halaman Asli

Berbela rasa

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25:40

Di sebuah rumah ada seorang pekerja rumah tangga yang hidup dengan anak usia 6-7 tahun dan ibu/adiknya, pulang-pergi dan tidak tinggal di dalam rumah.Suatu hari anaknya mendapat musibah ditabrak motor, dengan gundah namun tetap datang ke rumah untuk bekerja dia melaporkan hal itu. Tergerak oleh bela rasa, tuannya memberinya sedikit uang untuk membantu biaya berobat anaknya.

Beberapa minggu kemudian pekerja rumah tangga ini terlibat pembicaraan dengan istrinya di rumah. Dia menyaksikan betapa bersyukurnya ia bisa bekerja di rumah keluarga yang mengasihinya, bahwa yang dirasakannya berbeda dari yang lain. Dia menyaksikan hal ini ke keluarganya hingga tetangganya yang ia kenal, betapa beda orang-orang penuh kasih ini memperlakukannya.

Keluarga ini membagi apa yg ada di piring meja makan mereka dengannya dan anak/keluarganya, membagi barang bekasnya yang diminta pekerja rumah tangga ini ketika mereka tidak memerlukannya lagi, membantu keluarganya sepanjang kerelaan dan kepantasan menurut hati nurani, hanya itu. Dan keluarga ini pun sangat tahu hal ini tidak akan pernah cukup utk membalas kebaikan, kesetiaan, dan kedalaman kasih Tuhan untuk mereka sebagai individu atau sebagai keluarga. Walau pekerja rumah tangga dan sejenisnya seringkali bekerja di bawah standar, namun karena rasa syukur pada Yang Mahakuasa dan takut akan Tuhan itulah mereka sering berdebat soal bagaimana bersikap dengan sesama berlandaskan iman, terutama mereka yang bukan memiliki hubungan keluarga apalagi dari keyakinan lain. Jika kita belajar untuk peka, ternyata hal sederhanapun dapat berimplikasi cukup besar untuk dapat memuliakan nama Tuhan kita, bagi saya dan keluarga juga bagi kita semua. Kiranya segala puji dan hormat hanya bagi Tuhan Yang Maha Pengasih, raja alam semesta! Dialah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Maranatha!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline