Lihat ke Halaman Asli

Maimai Bee

Penulis

Hati-Hati Dengan Daun Pisang (Flash Fiction)

Diperbarui: 25 Februari 2023   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption Pexels-Cottonbro studio

Aku berhenti dan duduk di atas rumput. Kuraih kantong plastik berisi makanan. "Ayo, Jun, kita istirahat. Makan siang dulu. Aku sudah lapar," ujarku lelah.

Kami dalam perjalanan pulang dari rumah Eyang Tarjo di bukit Semriwing. Ia dukun sakti mandraguna. Aku menemani Junaidi, mencari pelet pengasihan. Sahabatku itu sudah putus asa karena Heni, gadis yang ditaksirnya tak kunjung menerima cintanya.

Junaidi mengangguk dan menerima nasi bungkus yang kusodorkan.

"Jangan lupa dengan daunnya, Jun," kataku seusai makan.

Sahabatku tak menyahut. Ia menyobek daun pisang pembungkus nasi dan mengunyahnya.

"Kenapa daunnya dimakan?" Aku mengernyit heran.

"Lah, katamu tadi?"

"Maksudku jangan lupa daunnya dibuang! Jangan mikirin Heni melulu!"

Junaidi melengos.

Kotabaru, 4 Februari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline