Lihat ke Halaman Asli

Mahaji Noesa

TERVERIFIKASI

Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

Presiden dari Toraja Air Port ke Gowa

Diperbarui: 17 Maret 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah Kolam Regulasi Nipanipa di kerbatasan kabupaten Gowa, kabupaten Maros, dan kota Makassar/Ft. Ist

Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) rencananya, Kamis, 18 Maret 2021, akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan. Akan meresmikan penggunaan bandara Toraja Air Port di kabupaten Tana Toraja.  

Menurut info dari Pemprov Sulsel, dari daerah wisata Negeri Aluk Todolo, Presiden akan meneruskan perjalanan menuju kabupaten Gowa untuk meresmikan Kolam Regulasi Nipanipa. Lokasi Kolam Regulasi Nipanipa berbatasan langsung dengan wilayah kota Makassar dan wilayah kabupaten Maros.

Kolam seluas 84 hektar yang dibangun pihak kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dimaksudkan sebagai kolam penampung luapan air Sungai Tallo terutama di musim hujan.

Kapasitas tampung Nipanipa mencapai 3,58 juta meter kubik. Diharapkan dapat mengatasi sekitar 30 persen dari luapan genangan banjir seluas 3.000 hektar di kota Makassar saat musim hujan. Termasuk untuk mengurangi risiko banjir di Pattalassang (kabupaten Gowa) dan kecamatan Moncongloe (kabupaten Maros).

Dari laman pu.go.id diperoleh informasi jika permukaan wilayah kota Makassar hanya berada sekitar 1 meteran dari atas permukaan laut. Justeru diperlukan sejumlah kolam regulasi semacam kolam regulasi Nipanipa dalam rangka mengatasi luapan banjir yang terjadi setiap tahun di kota Makassar dalam musim hujan.

Sebelumnya, untuk maksud yang sama, tahun 2006 pihak PUPR telah membangun Waduk Tunggu Pampang di kelurahan Antang kecamatan Manggala kota Makassar. Waduk seluas 40 hektar tersebut memiliki kapasitas tampung 1,1 juta kubik,  dalam hitungannya dapat mereduksi banjir hingga 353 meter kubik per detik.

Waduk Tunggu Pampang di kecamatan Manggala kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa

Waduk ini terkoneksi dengan saluran air dari kabupaten Gowa, saluran Perumnas Panakkukang Makassar, saluran Pampang, saluran Antang, dan Sungai Pampang. Namun begitu, dalam musim hujan Januari,  Pebruari, dan Maret 2021 masih saja terjadi luapan banjir di daerah sekitar waduk. Bahkan waduk pun ikut meluap.

Musim hujan tahun ini masih menyebabkan genangan parah di 5 kecamatan di kota Makassar, yaitu kecamatan Biringkanaya, Manggala, Rappocini, Tallo, Tamalate, dan kecamatan Tamalanrea. Ratusan warga terpaksa harus diungsikan lantaran rumah mereka tergenang.

Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto telah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWPJ) guna mengatasi genangan tahunan yang selalu menimpa warga kota Makassar di musim hujan khususnya bermukim di wilayah kecamatan arah timur kota.

Terdapat 3 luapan sungai, dari Sungai Jeneberang (kabupaten Gowa), Sungai Biring Jene (kabupaten Maros), dan Sungai Tallo (kota Makassar) yang terditeksi setiap musim hujan meluapkan air ke wilayah-wilayah yang rendah di timur kota Makassar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline