Lihat ke Halaman Asli

Jarot Dikitobo

Gelandangan bodok

Ikan Bakar Colo Dabu-Dabu Manta, Inilah Kenapa Orang Galela Bahagia

Diperbarui: 22 November 2022   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesekali menjejaki aroma Danau Duma Galela. perjalanan panjang pukul 23 WIT dari HALTIM masuk HALUT jam 9 pagi, terbayar sudah dengan hidangan hasil danau Duma.

Makanan kampung, ikan bakar colo dabu-dabu manta, tak sabaran harus berkata jujur sekali rasa, INILAH YANG MEMBUAT ORANG GALELA BAHAGIA.

Sebuah inspirasi datang dari sajian makanan boleh saja diresapi, aroma khas "pisang goroho" dan kangkung tumis jadi buat suasana semakin banyak pertanyaan. Apakah ketahanan pangan hanya untuk beras dan menjadi nasi.?

Kalau ini disajikan dalam bentuk pola kebudayaan, bahwa makanan adalah nilai dasar hidup tidak boleh di ganti, dengan yang lain. Itu lumrah dan wajar karena ucap sukur lahir dari yang tiada menjadi ada. Negara tidak pernah paham yang lama-lama, maksudnya tidak menghargai apa yang dimiliki masyarakat kita. Tapi atas nama toleransi kenapa harus memaksakan kita menganggap bahwa nasi adalah makanan orang-orang kelas tinggi.

Padahal, mama-mama Galela bahagia memanen pisang dan menangkap ikan di danau Duma.

MAKANAN ADALAH SOAL HIDUP DAN TANAH AIR ADALAH PENGHIDUPAN, SEMENTARA PEKERJAAN ADALAH KECUKUPAN DAN KESAGGUPAN.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline