Lihat ke Halaman Asli

M. ABDULLAH SYAHRONI

Mahasiswa Teknik Infomarika UIN Malang

Ketika Rekayasa Perangkat Lunak Menjadi Motor Inovasi Industri Dunia

Diperbarui: 28 April 2025   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dreamina.ai)

Sebagai mahasiswa RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), kadang saya merasa dunia kita "hanya" soal bikin aplikasi, mengembangkan website, atau merancang sistem informasi. Tapi setelah membaca artikel "Software Engineering Methods in Other Engineering Disciplines" oleh Jeff Gray & Bernhard Rumpe (2018), saya sadar: dunia rekayasa perangkat lunak telah menjadi kekuatan pendorong perubahan global --- bahkan di industri teknik tradisional seperti otomotif, medis, dan manufaktur.

Software Engineering (SE) bukan lagi sekadar tentang menulis kode. SE adalah mentalitas baru dalam membangun dunia.

Dulu Software Itu Pelengkap, Sekarang Jadi Pemimpin

Artikel ini membuka mata saya bahwa:

  • Software Engineering lahir pada 1968 dari kegelisahan para ilmuwan komputer yang ingin software dikembangkan dengan prinsip rekayasa serius, bukan sekadar seni eksperimental.

  • Sejak itu, SE berkembang dengan dua kutub: pendekatan heavyweight (penuh dokumentasi) dan lightweight (seperti Agile).

Tapi yang menarik, dalam 20 tahun terakhir, pendekatan Agile-lah yang mengubah permainan.

Dengan Agile:

  • Ide dikembangkan cepat.

  • Produk dihasilkan lebih murah dan efisien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline