Lihat ke Halaman Asli

Kata-kata yang Tersimpan di Kepala

Diperbarui: 25 November 2022   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava

Untuk pria itu, sebuah kisah yang disembunyikan dalam diam.

Seringkali kamu sesukamu berbuat, tak ada kesopanansantunan. Menghakimi tanpa tahu latar belakang yang sebenarnya. Mungkin benar hak kamu, tapi jangan abaikan kewajibanmu.

Ada yang terpinggirkan karena penjara otoritasmu.  Bukankah memiliki pengertian dan penerimaan bukan suatu dosa. Bersamamu, ada cinta dan amarah yang terkadang tak bisa dibedakan.

Ingin marah, mengumpat tapi sadar itu tidak menambah sehasta apa pun dalam hidup. Kamu pria yang memperlakukan tebang pilih, seperti aljabar dalam hidup. Terkadang menambah nilai hidup, terkadang mengurangi nilai hidup.

Tak pula menggurui pria itu,  hanya menuliskan prosa tentang kata-kata yang tersimpan di kepala.

Malam ini, karena pria itu, ada perempuan yang tidak tenang teduh. Sulit mengelola perasaannya. Ingin mengenyahkan kamu dari rasa sakit di hati pun pikiran.  Perempuan itu tidak pernah ingin pamit pergi, namun kamu memberikan ruang untuk pergi sebebasnya.

Bolehkah menuliskan, kamu pria yang tidak tahu diri. Boleh saja barangkali, toh sudah tertulis.

***
Rantauprapat, 25 November 2022
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline