Lihat ke Halaman Asli

Faktor-faktor Penyebab Kebusukan pada Sukulen

Diperbarui: 6 Januari 2018   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan tentang pembusukan sebenarnya akan panjang sekali mengingat pembusukan adalah salah satu penyebab utama kematian pada sukulen. Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai pembusukan yang disebabkan oleh overwatering. Artikel kali ini akan membahas beberapa faktor lain yang menyebabkan pembusukan pada sukulen.

Penyiraman terlalu cepat. Masalahnya kembali ke penyiraman. Ketika melakukan repotting, biasanya hobiis tanaman akan segera menyiram tanamannya agar media tanam akan segara menempel erat pada akar tanaman. Namun pada sukulen, lebih baik menunggu beberapa hari sebelum melakukan penyiraman. 

Sukulen yang baru saja ditanam butuh waktu untuk beradaptasi dengan media barunya. Tidak usah khawatir takut kering, ingat sukulen punya cadangan air di dalam jaringannya. Sebelum benar-benar mengkerut sebenarnya masih aman untuk tidak melakukan penyiraman. Biasanya sukulen baru disiram setelah 5-7 dari repotting.

Selain setelah melakukan repotting, penyiraman juga harus ditunda setelah melakukan grafting atau pemotongan (propagasi) pada batang. Ketika melakukan pemotongan jaringan sukulen yang terluka harus dibiarkan kering terlebih dahulu. Oleh karena itu, anakan hasil pemotongan harus dibiarkan kering terlebih dahulu  sebelum ditanam dimedia. Luka bekas potongan selain bisa busuk karena air bisa juga karena terserang bakteri. Bakteri yang ada di dalam media bisa menginfeksi jaringan yang terbuka dan menyebabkan pembusukan.

Bakteri dan jamur. Karena wujudnya yang tidak terlihat, bakteri dan jamur seringkali tidak pernah terpikirkan. Ketika penyiraman dilakukan sudah sewajarnya, tapi sukulen tetap busuk kemungkinan pembusukan disebabkan oleh bakteri dan jamur. Keduanya berkaitan erat dengan media tanam dan faktor lingkungan. Sebagian petani menggunakan sekam bakar karena dinilai lebih steril daripada sekam biasa.

Bakteri juga dapat berasal dari sisa pembusukan dari bagian tubuh sukulen. Jika ditemukan ada daun atau bagian tubuh ukuln lain yang kering atau membusuk sebaiknya segera dibuang karena bisa mengundang bakteri. Jika pada salah satu pot ada sukulen yang membusuk sebaiknyamedia pada pot tersebut tidak digunakan lagi atau bagian yang terkena/bersentuhan langsung dengan tubuh busuk sukulen segera dibuang, sisanya bisa dipakai lagi.

Faktor lingkungan yang paling berperan untuk pertumbuhan jamur adalah kelembaban. Sukulen sebaiknya tidak diletakan ditempat lembab. Selain karena mengganggu pertumbuhan bisa juga membuat media berjamur. Usahakan agar sukulen selalu berada di tempat yang terang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline