Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Wayang Kulit Meriahkan Merti Dusun Kaliwinong

Diperbarui: 1 Februari 2016   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ki Harsono, membuka pertunjukkan 

 

Matahari belum tinggi, namun beberapa laki-laki sudah sibuk mengangkut sesuatu dari mobil pick up yang terpakir di pinggir jalan. Persis di depan rumah kepala dusun, kerangka sebuah panggung sudah mulai terlihat. Ya, ada yang mulai berbeda di hari kamis (28/1) lalu di salah satu dusun di Desa Banyukuning, tepatnya dusun yang bernama Kaliwinong. Pada hari Sabtu (30/1)  pertunjukan wayang kulit semalam suntuk akan digelar untuk memeriahkan ulang tahun dusun.

Menurut informasi dari Kepala Dusun Kaliwinong, ada beberapa rangkaian acara dalam upacara selametan dusun. Diantaranya adalah ziarah kubur di malam sabtu , upacara pembukaan di sabtu pagi, pertunjukan wayang kulit di siang hari dengan lakon “Semar Mbangun Padukuhan” dan acara puncak pertunjukan wayang kulit di sabtu malam dengan lakon “Durna”. Pertunjukan wayang ini  akan dibawakan oleh Ki Harsono, Pedalang dari Ambarawa beserta pengrawit dan alat gamelan yang lengkap . Di sela-sela pertunjukan juga akan ada penampilan campur sari untuk menghibur warga.

***

Sabtu malam, keramaian mulai terlihat di sekitar rumah kepala dusun. Pasar “dadakan” pun turut memeriahkan di sepanjang jalan menuju tempat pementasan. Tak hanya warga dusun Kaliwinong saja yang datang, melainkan juga dari dusun lainnya. Termasuk  Tim I KKN (Kuliah Kerja Nyata) Undip 2016 yang sedang melaksanakan kegiatan di desa Banyukuning selama tiga puluh lima hari.

Kepala Desa (kanan)

Pukul delapan malam, TIM KKN sudah berada disana dan mengisi kursi-kursi undangan yang masih kosong karena memang acara baru akan dibuka sekitar pukul sembilan malam. Pertunjukan wayang kulit secara simbolis dibuka oleh Kepala Desa Banyukuning, Pak Kukuh Sudrajat, dengan penyerahan wayang kepada Ki Harsono. Dengan iringan gamelan jawa dari tangan-tangan pengrawit (sebutan pemain gamelan) yang begitu lihai menambah suasana makin megah dan memesona pandangan yang melihatnya.

Penonton Kecil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline