Lihat ke Halaman Asli

Lintang Pualam

Puitis bukan hanya milik sang penyair

CPNS, Bagaikan Sayembara Tak Pernah Sepi Pelamar

Diperbarui: 29 Januari 2020   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari liputan6.com

Akhir Minggu bulan Januari 2020, pria dan wanita berseragam atasan putih dan bawahan hitam mulai terlihat berbondong-bondong menuju tempat tes SKD ( seleksi kemampuan dasar). Tes ini diperuntukkan bagi CPNS yang lulus tes administrasi yang dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Nopember 2019.

Persyaratan untuk lulus tes seleksi SKD 2020 adalah lolos dari nilai ambang (passing grade) yang terdiri dari tes karakteristik pribadi (TKP) dengan nilai ambang 126, tes intelegensi umum (TIU) dengan nilai  80 dan tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan nilai 65.

Setelah lulus SKD para CPNS nantinya diarahkan untuk melakukan tes SKB (seleksi kemampuan bidang) yang akan dilaksanakan oleh masing-masing instansi yang dilamar oleh peserta CPNS.

Kenapa fenomena tes CPNS selalu mendapat hati dari masyarakat Indonesia? Bahkan tak pernah sepi peminat dan selalu bertambah tiap tahunnya?

Perbandingan lowongon di suatu instansi kadang begitu besar, dari 1 lowongan di daftar oleh puluhan pelamar hingga ratusan pelamar, tak jarang tembus hingga 1000 pendaftar.

Apa yang menyebabkan begitu ramainya pendaftar di semua lini CPNS?

Gaji yang layak dan jaminan hari tua salah satu pendorong ramainya peminat pendaftar pegawai negeri sipil (PNS)atau sekarang dapat disebut aparatur sipil negara (ASN). Faktor lainnya adalah rendahnya jiwa untuk berwirausaha dan membuka usaha sendiri, ini ditengarai karena jika membuka usaha sendiri pastilah dibutuhkan kemampuan dan modal yang besar untuk memulai usaha baru.

Namun jiwa pengabdian masyarakat yang tinggi juga bisa menjadi salah satu faktor pendukung seseorang ingin menjadi PNS.

Kenapa begitu?

Sebagai contoh, awalnya cita-cita anak ingin menjadi guru. Setelah lulus jenjang SMA ia langsung memilih kuliah di jurusan keguruan. Setelah lulus ia pun mendaftar menjadi seorang guru. Namun tak begitu saja ia langsung diangkat menjadi guru negeri pastilah mendftar sebagai guru honorer terlebih dahulu sebagai wujud keikhlasan lahir batin untuk mengajar dan membantu mencerdasakan generasi muda. 

Gaji guru honorer di negeri ini pun cukup memprihatinkan, di pedesaan ataupun di sekolah-sekolah terpencil kadang di bayar seratus ribu per bulan. Kadang dibayarkan 3 bulan sekali bila ada bantuan turun. Bagaimana mereka tak tergiur dengan kesempatan mendapat gaji layak dengan mengikuti tes CPNS kalau begitu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline