Karya sastra merupakan hasil dari imajinasi seseorang yang bersifat keindahan dan dapat menimbulkan suatu kesan, manfaat bagi setiap pembacanya. Karya sastra biasanya dapat mengambarkan berbagai peristiwa kehidupan manusia dan bagaimana cara pemecahannya yaitu dari sudut pandang penulis. Salah satu dari kegiatan menulis yang dikembangkan di sekolah adalah menulis puisi. Puisi adalah suatu ungkapan perasaan seorang penyair tehadap dinamika dalam kehidupan yang dialami maupun yang orang lain alami dengan mengunakan suatu kata-kata puitis.
Sastra dan puisi memiliki peran yang penting dalam kehidupan dan pendidikan karena mampu untuk menyampaikan nilai-nilai moral, membentuk karakter, serta memperkaya wawasan pembacanya. Melalui dari karya sastra, seseorang dapat memahami dari berbagai sudut pandang, mengasah empati, dan merefleksikan pengalaman hidup. Di bidang pendidikan, sastra berperan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa, berpikir kritis, dan berimajinasi. Selain itu, puisi juga sebagai ekspresi estetis dan juga menjadi sarana bagi individu untuk dapat mengungkapkan perasaan dan gagasan secara mendalam.
Mimesis berasal bahasa Yunan yang berarti tiruan. Dalam hubungannya dengan kritik sastra mimesis diartikan sebagai pendekatan sebuah pendekatan yangdalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal filsafat alam, merekalah yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan
Pada dunia sastra, puisi ini bukan sekedar dari rangkaian kata yang indah, tetapi sebagai media yang dapat mencerminkn dalam kehidupan, perasaan, dan realitas yang dapat dialami oleh manusia. Ada salah satu contoh dari puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Percakapan Malam Hujan" ini merupakan puisi yang penulisnya mempu dapat memperlihatkan ada ciri khas yang unik dengan menggunakan diksi yang sederhana namun bisa menyentuh hati. Gaya penulisan Sapardi Djoko Damono dikenal dengan mengemukakkan halyang abstrak, imajinatid yang disampaikannya dalam sebuah kata sederhana.
Percakapan Malam Hujan
Hujan, yang mengenakan mantel,
sepatu panjang, dan payung, berdiri di samping tiang listrik.
Katanya kepada lampu jalan,
Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga malam.