Lihat ke Halaman Asli

Lina M

Wisteria

Jangan Biarkan Mengumpat Jadi Kebiasaan! Perhatian Dampak Buruknya

Diperbarui: 10 Juli 2021   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pexels/Emre Keshavarz

Pasti kamu pernah mengalami situasi yang sangat mengesalkan hinga ingin membuatmu mengumpat. Kalau tidak pernah malah mustahil, ya kan? Ya kali manusia sama seperti malaikat yang tidak pernah marah. Setiap orang pernah marah, kecewa, kesal dan bete.

Setiap individu memiliki cara untuk menyikapi kekesalan. Ada yang mengekpresikan secara verbal yakni dengan mengumpat. Mengumpat ialah menyampaikan kata-kata kotor yang menunjukkan reaksi tidak suka pada suatu yang terjadi. Umpatan dapat berupa nama binatang atau pada suatu wilayah memiliki kata umpatan yang khas. 

Apakah boleh jika mengungkapkan kekesalan dengan mengumpat?

Boleh-boleh saja. Setelah mengumpat rasanya akan lebih lega karena gerutuan yang semula hanya di batin telah dikemukakan. Setidaknya diluapkan ketimbang dipendam yang nantinya dapat menjadi tekanan dan stress yang luar biasa. Namun alangkah baiknya jika mengumpat dilakukan tidak terlalu sering karena bisa jadi mengumpat dilakukan secara tidak sadar karena telah terbiasa.

Lantas bagaimana sebenarnya jika mengumpat terlalu sering? Berikut ini ulasan mengenai dampak buruknya. Yuk disimak!

  • Lebih mudah cepat marah/temperamental

Mengumpat terlalu sering maka selanjutnya akan lebih mudah cepat marah. Hal ini karena sering mengumpat memicu untuk cepat menemukan sesuatu yang mengesalkan, bahkan hal-hal kecil yang sebenarnya sepele. Kalau sedikit-sedikit marah pastilah diri sendiri yang rugi.

Terlalu sering mengumpat menunjukkan kurangnya kemampuan mengendalikan emosi. Dalam kehidupan sehari-hari memang banyak hal yang dapat memicu rasa marah dan kesal, namun perlunya kendali diri untuk tetap bersikap bijak dan santun. Karena pada dasarnya tidak segala hal berjalan sesuai maumu.

  • Membuat orang lain tidak nyaman

Mungkin mengumpat merupakan caramu melampiaskan kekesalan. Namun tidak jarang umpatan yang berupa perkataan kotor itu tidak dapat diterima oleh orang lain yang mendengar. Bisa jadi umpatanmu malah mengganggu kenyamanan, apalagi jika disampaikan secara frontal yakni di waktu dan tempat yang kurang tepat.

Kata umpatan tidak ada yang santun, tentu saja. Sadarilah hal itu.

  • Pikiran negatif

Perkataan selaras dengan pikiran. Keseringan mengumpat menjadikan negative thinking karena berpikir dunia ini begitu menyebalkan.

  • Kebiasaan buruk

Keseringan mengumpat ialah kebiasaan buruk. Kebiasaan lah yang membentuk citra diri seseorang. Sudah pasti kan tidak mau dicap sebagai seorang pengumpat, atau orang yang perkataannya kotor. Maka dari itu jika merasa mengumpat telah menjadi kebiasaan, sebaiknya dikurangi dan alangkah lebih baiknya dihindari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline