Lihat ke Halaman Asli

Lilia Gandjar

TERVERIFIKASI

Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Parenting: Anak Perlu Tahu Tragedi Kemanusiaan

Diperbarui: 7 Juni 2020   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi | www.shutterstock.com

Seolah belum cukup drama kesehatan Covid-19. Musibah ekonomi dan tingginya angka pengangguran. Kini muncul katastrofe rasis.

George Floyd menjadi dua kata yang identik dengan tragedi lenyapnya rasa kemanusiaan. Rasisme. Menerima suatu ras dan menolak ras lainnya.

Apakah anak-anak perlu tahu hal ini? Jelas mereka harus belajar tentang empati. Agar emosi mereka menjadi cerdas. 

Kelak mereka akan berhadapan dengan berbagai macam orang dengan latar belakang berbeda. Pembekalan empati, mempersiapkan anak agar dapat mengasihi sesamanya tanpa membedakan-bedakan SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan).

"Children are thinking about race already by the end of their first year of life,"

Andrew Baron - Profesor Psikologi di University of British Columbia

1 -- Berikan pengertian tentang SARA

Di belahan bumi manapun, isu Suku Agama Ras Antargolongan (SARA) sangat sensitif. SARA itu bagai kelas sosial yang abstrak. Suatu kebanggaan yang lahir dari ego.

Masalah SARA erat dengan kegiatan berelasi sehari-hari. Di lingkungan tempat tinggal, di kantor, di sekolah, di kampus, di ruang publik, hingga di bilik hati.

Memilih teman, harus! Menolak berteman, boleh! Menilai orang lain dari kacamata sendiri, wajar! Tetapi yang paling penting, seperti apa kriterianya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline