Lihat ke Halaman Asli

Lapas Kelas III Wahai

Tata Usaha dan Rumah Tangga

Pasca Panen Hasil Pertanian, Lapas Wahai Siapkan Saprodi Dukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Diperbarui: 26 Maret 2025   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

staf pembinaan memberikan saprodi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan ke warga Binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian Lapas/Dok Lapas Wahai 

Wahai, INFO_PAS -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wahai terus berkomitmen untuk mendukung program Ketahanan Pangan sesuai Asta Cita Presiden RI dan Program Akslerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Pasca panen hasil pertanian melalui sistem hidroponik untuk sayuran kangkung dan system polybag untuk tanaman tomat pada pekan lalu, Lapas Wahai Kembali lakukan pengadaan sarana produksi (saprodi) berupa bibit, pupuk dan obat-obatan untuk dukung ketahanan pangan berkelanjutan, Rabu (26/03).

Bertempat di area kebun Lapas, Staf Pengelola Pembinaan Kemandirian, Frans Tepal, langsung memberikan saprodi kepada warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian Lapas. "Pemberian saprodi ini sebagai bentuk dukungan kami dalam kegiatan pembinaan kemandirian dibidang pertanian, sekaligus untuk memastikan kelancaran ketahanan pangan dalam Lapas yang dimulai dari pembibitan, pemeliharaan hingga panen," kata Frans.

Penjelasan Penggunaan Saprodi/Dok Lapas Wahai 

Dikatakannya, penyediaan saprodi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan adalah hal penting yang tidak boleh terabaikan untuk setiap tahapan guna memperoleh hasil yang maksimal. "Jangan lupa lakukan pengecekan kualitas air, serta pengaturan nutrisi yang tepat. Semua tahapan ini bertujuan untuk menjaga kualitas tanaman dan memastikan hasil pertanian yang berkelanjutan," ujar Frans kepada warga binaan.

 saprodi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan /Dok Lapas Wahai 

Sementara itu Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menekankan program ketahanan pangan adalah wujud pembinaan kemandirian yang sangat bermanfaat bagi warga binaan. "Kegiatan pertanian memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk belajar keterampilan baru. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan pertanian modern melalui sistem hidroponik dan polybag, tetapi juga pada aspek keberlanjutan yang akan terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga binaan dalam mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan Lapas Wahai maupun setelah mereka kembali ke masyarakat," ujar Tersih.

Keberlanjutan dari kegiatan pertanian di Lapas Wahai diharapkan dapat  meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri dalam tembok Lapas sekaligus memberdayakan warga binaan menuju masa depan yang lebih baik.

proses pemupukan/Dok Lapas Wahai 

Kontributor Lapas Wahai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline