Lihat ke Halaman Asli

Langit Muda

Daerah Istimewa Yogyakarta

Ngemplang Bareng Pinjol Ilegal

Diperbarui: 22 Oktober 2021   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Asyem tenan. Belum lama ada pabrik pil koplo skala besar ditemukan di Jogja, saat kemudian operasi pinjol ilegal digrebek kantor pelaku pinjol ilegal yang cukup besar. Wah nama Jogja jadi cemar gara-gara pil koplo dan pinjol ilegal.

Tapi mendengar giatnya penggrebekan pinjol ilegal karena titah dari istana, saya timbul pertanyaan, "Bagaimana dengan nasib para pengutang?" Para pengutang ini bisa terdiri dari tiga kelompok:

  • Mereka yang sudah lama menunggak sehingga nilai hutang sudah berlipat ganda: Mereka ini akan sujud syukur paling lama, bisa terlepas dari jeratan pinjol.
  • Mereka yang baru satu dua kali mencicil: Mereka mungkin terpikir, "Ah, tahu bakalan gini aku nunggak aja sekalian"
  • Mereka yang fresh baru ngutang belum nyicil sama sekali: Wah ini pasti hepi banget, serasa dapat durian montong. Tapi mungkin juga kepikiran, "Ah, tahu bakalan gini, aku minjam sampai batas maksimal sekalian"

Kalau orang tahu pinjol-pinjol ilegal bakal digrebek, mungkin dia nggak cuma pinjam maksimal di satu pinjol, mungkin 10 pinjol sekalian. Nah, mantab kan. Tapi gimana ntar kalau dia antara pinjol itu ada yang nggak kena gerebek. Ya, laporkan. 

Tapi kan katanya di socmed #PercumaLaporPolisi? Ya viralkan lah biar istana tidak bisa pura-pura ndak tahu. Kalau sudah ada titah dari istana polisi mah gercep banget. Sebagai rakyat jelata kita memang musti panjang akal biar bisa survive.

Saya kurang tahu sudah berapa banyak dari pinjol ilegal yang beroperasi yang kena gerebek. Tapi kalau melihat jenis usaha ini yang mudah banget tumbuh bagaikan jamur di musim hujan, mati satu tumbuh seribu. 

Kalau mau tuntas, yang ditangkap jangan cuma yang mengoperasikan, tapi yang di belakang layar, para pemodal inilah yang harus dibekuk. Pertanyaannya, di tengah meriah hingar bingar kabar penggerebekan ini, berapa banyak para pemodal ini yang berhasil ditangkap?

Sejak dulu saya selalu ndak mudeng dengan model bisnis pinjol ilegal ini. Logika awam saya, lha wong orang ngutang ketemuan langsung secara fisik saja bisa ngemplang kok, apalagi kalau ndak ketemuan. Tapi inilah dahsyatnya teknologi, termasuk dahsyat ancamannya.

Tapi ada sebuah cara untuk membumihanguskan seluruh pinjol ilegal sekaligus. Yaitu dengan "bom ngemplang". Bukan bom biasa tapi bom nuklir. Orang-orang diajak bergabung untuk bersama meminjam dengan batas maksimal ke pinjol ilegal terus habis itu ngemplang bareng. 

Bagaimana jika ada teror dari pinjol ilegal, dan ndak kunjung kena gerebek? Nah, itu pertama harus siapkan mental untuk menebalkan muka dan kuping. Yang namanya bareng-bareng itu kan enak, termasuk ngemplang.

Selanjutnya secara masif, sistematis, dan terstruktur, diviralkan keberadaan pinjol ilegal ini, kalau perlu lacak kantor fisiknya sekalian. Diviralkan juga segala ancaman yang dilakukan oleh operator pinjol ilegal ini, pokoknya dikuliti habis-habisan secara besar-besaran.

Kalau sudah viral kan aparat mau ndak mau mesti merespon dan menindak lanjuti. Pokoknya selama belum digrebek viralkan terus, biar beking para pinjol ilegal ini ketar ketir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline