Lihat ke Halaman Asli

Lala Hasrie

Mahasiswi

Studi Kasus: Penggunaan Metode Gasifikasi Plasma oleh Militer Amerika Serikat

Diperbarui: 1 Mei 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca sejumlah insiden dalam serangkaian panjang kebocoran bahan bakar dan kontaminasi pasokan air lokal di Hawaii, Departemen Pertahanan Amerika Serikat memerintahkan penutupan permanen fasilitas penyimpanan bahan bakar curah di Red Hill pada bulan Maret 2022.

Penutupan fasilitas ini meningkatkan tantangan bagi Angkatan Laut AS untuk mengisi bahan bakar armada jika terjadi konflik di Indo-Pasifik.

Sebaliknya, terdapat suatu risiko dari ketergantungan berlebihan pada minyak dan gas Rusia pada pasukan AS yang berbasis dan beroperasi di luar Eropa. Sebelum invasi ke Ukraina, pasukan AS menerima hampir 30% kebutuhan energinya dari sumber-sumber Rusia.

Selain pasokan energi, militer AS terpaksa menerima dampak buruk dari pembakaran limbah yang digunakan selama perang Irak dan Afghanistan.

Operasi tempur berskala besar memerlukan perencanaan yang rinci, yang mencakup kontrak kebutuhan energi dan pengolahan limbah. Ketika mempertimbangkan kebutuhan logistik secara komprehensif, akan terbentuk suatu sinergi dalam penerapan sistem limbah yang yang diharapkan dapat mengurangi risiko yang berpotensi muncul.

Sistem gasifikasi plasma akan melengkapi kebutuhan energi dasar sekaligus menghemat cadangan bahan bakar untuk kebutuhan selama operasi militer berlangsung dengan prioritas lebih tinggi dan berorientasi pada pertempuran. Selain itu, terdapat juga efek yang meminimalisir risiko kesehatan dari metode pembuangan limbah yang ada saat ini.

Gasifikasi Plasma

Dalam metode gasifikasi plasma, penguapan bahan terjadi melalui proses pembakaran. Proses tersebut kemudian dapat mengolah sampah rumah tangga biasa, limbah biomedis, limbah beracun dan kimia, plastik, dan bahkan baterai atau komponen elektronik yang tidak dapat dipecah dan didaur ulang dengan cara lain.

Produk sampingan dari proses gasifikasi sendiri dapat diolah hingga tingkat yang berbeda-beda, sehingga beberapa syngas (gas alam sintetis) dapat digunakan untuk menghasilkan energi atau panas. Selain itu, produk turunannya yang berbentuk padat dapat digunakan sebagai agregat dalam bahan bangunan di jalan raya dan fondasi bangunan.

Teknologi ini sendiri sudah tidak asing lagi bagi militer AS. Angkatan Laut AS telah mengoperasikan Sistem Penghancuran Limbah Busur Plasma di kapal induk kelas Ford, dimana Angkatan Udara AS juga telah menjalankan pembangkit listrik plasma sejak 2010 di Hurlburt Field, Florida. Fasilitas Hurlburt adalah salah satu dari 75 pabrik pengolahan limbah menjadi energi yang sudah beroperasi di AS, jumlah ini tidak sepadan jika dibandingkan dengan fasilitas yang digunakan oleh negara-negara lain, termasuk 400 pabrik di Eropa.

Pelambungan Harga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline