Tidak semua langkah besar dimulai dengan sesuatu yang megah. Kadang, ia bermula dari ruang guru yang sederhana, dengan secangkir kopi dan semangat belajar yang baru.
Itulah yang tampak di SD Negeri Jatimurni III pada 09 Oktober 2025, saat para guru berkumpul dalam kegiatan perkenalan Buku Panduan Penelitian Pendidikan dengan Metode Korelasi.
Buku ini merupakan hasil karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES), disusun dalam rangka mata kuliah Penelitian Pendidikan. Tujuannya sederhana, namun bermakna besar: membantu guru memahami penelitian korelasi secara praktis, mudah, dan relevan dengan dunia mengajar sehari-hari.
Sering kali, penelitian dianggap sesuatu yang jauh dari keseharian guru. Padahal, setiap kali guru mencoba cara baru mengajar, mengamati perubahan perilaku siswa, atau mencari tahu mengapa hasil belajar meningkat --- sesungguhnya guru sedang meneliti.
Melalui panduan ini, guru diajak mengenali bagaimana dua hal dalam pembelajaran bisa saling berkaitan. Misalnya, apakah motivasi belajar siswa berhubungan dengan hasil ulangan mereka? Atau, apakah penggunaan media interaktif berpengaruh pada minat membaca anak? Itulah inti dari metode korelasi --- mencari hubungan yang dapat menjadi dasar perbaikan strategi mengajar.
Salah satu guru, Ibu Maryati, S.Pd., mengungkapkan kesannya usai menerima buku panduan tersebut.
"Panduan ini membuka wawasan baru. Ternyata penelitian itu tidak sesulit yang kami bayangkan. Kami bisa mulai dari hal-hal kecil di kelas yang selama ini sering kami perhatikan," tuturnya dengan antusias.
Buku panduan ini disusun dengan bahasa yang lugas, contoh yang kontekstual, dan langkah-langkah yang bisa langsung diterapkan di sekolah dasar. Tujuannya bukan membuat guru menjadi peneliti akademik, tetapi menjadikan penelitian sebagai alat refleksi dan pengembangan profesional.
Kegiatan ini pun menjadi jembatan kolaborasi antara mahasiswa dan guru. Mahasiswa belajar dari pengalaman nyata guru di kelas, sementara guru memperoleh wawasan baru tentang penelitian pendidikan. Sinergi ini menunjukkan bahwa dunia kampus dan sekolah dasar dapat saling menguatkan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dari kegiatan sederhana itu, lahir kesadaran baru bahwa penelitian bukan sekadar laporan atau angka. Ia adalah proses memahami, menganalisis, dan memperbaiki. Dan siapa lagi yang lebih dekat dengan proses itu, kalau bukan guru?
Dengan semangat itu, semoga langkah kecil di SD Negeri Jatimurni III menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain: bahwa guru yang mau belajar meneliti, sejatinya sedang belajar menjadi pendidik yang lebih baik setiap hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI