Lihat ke Halaman Asli

Laila abdul jalil

Pelaksana Fungsi Ahli Pertama- Direktorat Pengelolaan Kekayaan Ilmiah-Badan Riset dan Inovasi Nasional

Mau Hidup Frugal Living? Ke Banjar Aja

Diperbarui: 9 Maret 2025   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Acil (ibu) di Pasar Terapung Lok Baintan (Koleksi Laila Abdul Jalil)

Beberapa tahun belakangan ini marak didengungkan konsep frugal living alias hidup sederhana. Konsep ini muncul dikalangan generasi milenial dan gen z akibat dari tekanan hidup yang semakin berat. Saya sebagai generasi tua yang sudah sangat lelah dengan tekanan pekerjaan dan beratnya beban hidup di kota merasakan betapa nikmatnya menjalani frugal living di kota kecil yang jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kota. 

Tahun 2019-2024 saya menjalani kehidupan frugal living di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Kota Banjarbaru yang sekarang menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan merupakan kota baru yang dibentuk pada tahun 1999. Kota kecil dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Bagi orang yang suka jalan-jalan ke mall, dapat berkunjung ke Q-mall yang terletak di jalan Ahmad Yani. Mall nya tidak terlalu besar namun fasilitas mall cukup memadai. Bagi orang yang suka suasana pedesaan maka pilihan terbaiknya adalah Kabupaten Martapura.

Satu hal yang membuat saya betah tinggal di Banjar adalah suasananya yang masih sederhana, jauh dari hiruk pikuk kota dan tidak macet. Gaya hidup masyarakat Banjar juga dapat dikatakan sederhana, jauh dari kata mewah dan flexing. Masyarakat Banjar hidup apa adanya tanpa meniru gaya hidup orang lain. Mungkin ini terpengaruh dari ajaran Abah Guru Sekumpul yang berpesan untuk hidup apa adanya tanpa memaksa keinginan. 

Selain gaya hidup yang sederhana, masyarakat Banjar terkenal sebagai masyarakat yang anteng tidak neko-neko. Sangat jarang terjadi demo atau keributan selama saya tinggal di Banjar. Bisa dikatakan masyarakat Banjar adalah masyarakat yang mandiri. Terbukti dari adanya pemadam kebakaran swadaya yang dikelola oleh masyarakat. Munculnya pemadam kebakaran swadaya karena di Kalimantan Selatan kerap terjadi kebakaran terutama pada musim kemarau.

Jika menghadiri pernikahan di Banjar jangan kaget lihat lauk pauk sudah tertata di piring, tinggal nambah nasi saja. Menu yang disajikan saat hajatan juga terbilang sederhana, jauh dari kata mewah. Hanya tersedia nasi soto atau nasi sop dengan lauk ayam, telur, atau ikan haruan (gabus). Jangan membayangkan di piring tersaji aneka lauk. Hanya satu jenis lauk untuk satu piring. Gaya hajatan di Banjar menurut saya sangat bijak. Mereka berfikir ke depan. Setelah pesta perjuangan hidup sebagai keluarga baru dimulai. Menurut saya gaya hajatan di Banjar bukan pelit tapi lebih kepada memikirkan hidup setelah hajatan dan ini sangat sesuai dengan ajaran Islam untuk tidak bermewah-mewah.

Hal positif lainnya yang saya dapati selama tinggal di Banjar adalah keseimbangan hidup baik secara fisik maupun psikis. Suasana Banjar yang tenang membuat saya bisa tidur lebih nyenyak dan memberi dampak positif bagi kesehatan saya. Selain itu kuliner Banjar yang tidak terlalu berempah dan jarang menggunakan santan membuat pencernaan saya lebih nyaman.

Bagi saya, Banjar merupakan tempat yang memberi saya kenyamanan dan ketenangan. Walau pun saya bukan asli Banjar namun keinginan untuk kembali dan menetap di Banjar sangat kuat. Mungkin benar seperti kata oang Banjar," Jika sudah taminum Banyu Martapura (jika sudah minum air sungai Martapura) alamat kerasan di Banjar". 

Jadi bagi kamu-kamu yang ingin meneraokan gaya hidup frugal living saya rekomendasikan cobalah datang dan menetap di Banjar, kalo cocok silakan lanjutkan. Salam frugal living dari saya yang merindukan Banjar.

   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline