Lihat ke Halaman Asli

Koteka Kompasiana

TERVERIFIKASI

Komunitas Traveler Kompasiana

Ikut Kotekatrip Walking Tour: Napak Tilas Kemerdekaan, Yuk!

Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kotekatrip "Napak Tilas Kemerdekaan"(dok. Wisata kreatif Jakarta)

Hallo Traveler, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia?

Bagi kalian yang sudah daftar Kotekatrip I/2022 bersama Koteka dan Wisata Kreatif Jakarta, jumpa tanggal 16 Agustus pukul 14.00 di Lapangan Fatahillah Kota Tua Jakarta, ya. 

Jangan lupa pakai kaos kompasiana kalau sudah punya. Jikalau belum ada, kenakan kaos warna hitam, abu-abu atau merah supaya kita seragam dan nggak ada peserta yang menghilang.

Nah, karena kuota hanya 25 orang dan sudah lengkap, pendaftaran ditutup. Yang pengen ikut tur jelajah kuliner dan jelajah kota tua Jakarta tapi belum masuk daftar, janganlah kecewa. Koteka dan Wisata Kreatif Jakarta buka Kotekatrip gelombang dua tahun ini.

Memperingati HUT RI ke-77, kami akan menggelar Kotekatrip II di tempat-tempat di mana kita bisa menapak tilas sejarah kemerdekaan tanah air tercinta. Ya, ini sekaligus meramaikan kemerdekaan Indonesia. Kilas balik di masa lampau menyusuri tempat-tempat bersejarah.

Lokasi "Walking Tour" kita nanti meliputi Museum Juang 45, Museum Naskah Proklamasi dan Monumen Proklamasi.

Museum Juang 45 atau Gedung Joang 45 di Menteng ini dulunya adalah hotel kondang "Schomper" di zaman penjajahan Belanda yang dibangun tahun 1920-an. Pada zaman penjajahan Jepang pun, gedung masih dimanfaatkan untuk propaganda. 

Bangunan kamar penginapan yang tersisa saat ini tinggal beberapa yang ada di sisi utara gedung utama. Itu dimaksimalkan sebagai ruang perpustakaan, ruang kreativitas anak (children room) dan kantor Wirawati Catur Panca. Yakin menarik sekali untuk mengamati detil ruangan, deh.

Museum Proklamasi sendiri dulunya adalah rumah dinas konsulat Inggris (1931-1942), rumah Laksamana Tadashi Maeda (1942 -- Agustus 1945), rumah Duta Besar Inggris 1961-1981 dan Perpustakaan Nasional 1983. Atas gagasan Mendikbud Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada 1984, gedung bekas kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda diusulkan menjadi museum. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline